Pemerintah Berencana Umumkan RUPTL 2025-2034 Pekan Depan

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah saat ini sudah selesai menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2025-2034. Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, saat ini pihaknya tinggal menunggu waktu untuk mengumumkan RUPTL terbaru.

Dadan menyebut, Kementerian ESDM sedang menyelesaikan tahapan administrasi RUPTL di internal Kementerian ESDM. Dia mengatakan RUPTL tersebut akan diumumkan dalam pekan dekat ini. “Semua prosesnya sudah selesai, ya, dalam bulan April (akan diumumkan),” kata Dadan di kompleks kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat 25 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dadan mengatakan terdapat sejumlah perubahan dalam RUPTL periode mendatang dibandingkan periode sebelumnya. Perubahan itu, dia melanjutkan, mengacu kepada Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). “Secara prinsip akan mengacu pada RUKN karena itu tidak menyusun soal angka, tidak mencantumkan lokasi. Dan pasti harus sejalan dengan RUKN,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menetapkan revisi terbaru terhadap RUKN yang berlaku hingga tahun 2060. Lewat Keputusan Menteri ESDM Nomor 85.K/TL.01/MEM.L/2025, yang ditandatangani pada 5 Maret 2025, pemerintah menargetkan lebih dari 73 persen pasokan listrik nasional akan bersumber dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada tahun tersebut.

RUKN ini merupakan pembaruan dari versi sebelumnya, yakni RUKN 2019–2038, dan disusun selaras dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah memperoleh persetujuan dari DPR RI. Dokumen ini mengatur arah pengembangan sektor ketenagalistrikan nasional dalam jangka panjang, termasuk kondisi saat ini, proyeksi permintaan, serta strategi pengadaan dan pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan hingga empat dekade ke depan.

Berdasarkan ringkasan eksekutifnya, sistem kelistrikan nasional direncanakan memiliki kapasitas daya mampu netto sebesar 443 gigawatt (GW) pada tahun 2060. Dari jumlah itu, sekitar 41,5 persen berasal dari pembangkit berbasis sumber daya terbarukan yang bersifat variabel (variable renewable energy/VRE), yang akan didukung sistem penyimpanan energi seperti baterai sebesar 34 GW.

Sementara itu, sekitar 58,5 persen lainnya berasal dari pembangkit berbasis sumber energi yang dapat dikendalikan atau dispatchable. Produksi listrik nasional diproyeksikan mencapai sekitar 1.947 terawatt-jam (TWh) pada 2060, dengan dominasi kuat dari pembangkit berbasis EBT. 

Bauran energi pada tahun tersebut ditargetkan terdiri atas 73,6 persen dari EBT—yang mencakup 24,1 persen energi baru dan 49,5 persen energi terbarukan. Rincian bauran tersebut menunjukkan sekitar 20,7 persen berasal dari VRE dan 28,8 persen dari pembangkit non-VRE. 

Adapun penggunaan energi fosil yang dilengkapi dengan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage) diperkirakan hanya mencakup 26,4 persen. Mulai tahun 2044, porsi energi baru dan terbarukan ditargetkan akan melampaui energi fosil, dengan selisih sekitar 51,6 persen.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |