Survei Indikator Politik: TNI Jadi Lembaga Paling Dipercaya Publik

1 day ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan Tentara Nasional Indonesia atau TNI masih menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi. "Mereka yang trust kepada TNI itu sekitar 85,7 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparan survei di kanal YouTube Indikator Politik, Selasa, 27 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari total 85,7 persen tersebut, 23,9 persen responden mengatakan sangat percaya kepada TNI. Sedangkan 61,8 persen sisanya menyatakan cukup percaya. Adapun 11,2 persen tidak percaya terhadap institusi TNI.

Namun, angka ini lebih rendah dibanding survei Indikator Politik periode 20-24 Juni 2023. Saat itu TNI mendapat tingkat kepercayaan publik sebesar 95,8 persen dengan rincian sangat percaya 23,5 persen dan cukup percaya 72,3 persen. Adapun sebanyak 3,5 persen kurang percaya.

Adapun lembaga negara yang menempati tingkat kepercayaan tertinggi kedua pada survei teranyar adalah presiden, dengan 82,7 persen percaya atau cukup percaya. Disusul Kejaksaan Agung dengan tingkat kepercayaan publik 76 persen. Di posisi terbawah ada partai politik dengan tingkat kepercayaan hanya 65,6 persen. Kedua terbawah ditempati DPR dengan tingkat kepercayaan publik hanya 71 persen. 

Burhanudin mengatakan kepercayaan atau trust public ini bukan merupakan approval rate. “Trust ini suatu elemen penting dalam demokrasi. Sebab, kalau masyarakat tidak percaya terhadap lembaga negara, itu akan menyulitkan lembaga negara untuk menyelenggarakan kebijakan,” ujarnya.

Tingkat kepuasan publik terhadap TNI ini berbanding tebalik dengan skandal akhir-akhir ini. Teranyar, tiga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia berinisial Ag, Ha, dan Id diintimidasi dari orang-orang tak dikenal mengatasnamakan Mahkamah Konstitusi dan Babinsa. Ketiganya merupakan pemohon uji formil Undang-Undang TNI ke Mahkamah Konstitusi. Orang tak dikenal mendatangi tempat tinggal mereka dan menggali informasi pribadi.

Intimidasi juga dialami YF, penulis opini di Detik.com yang juga ASN di Kementerian Keuangan, menjadi korban intimidasi setelah tulisan opininya yang berjudul “Jenderal di Jabatan Sipil: Di Mana Merit ASN?” tayang pada Kamis pagi, 22 Mei 2025.

Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, penulis diserempet dua kali oleh pengendara bermotor yang mencurigakan pada Kamis, hari yang sama setelah artikel diterbitkan. Peristiwa pertama terjadi setelah penulis mengantar anak ke sekolah. Ia diserempet dan didorong hingga terjatuh oleh dua orang berhelm full face. Siangnya, kejadian serupa terulang dengan pelaku dan motor berbeda, yang menyebabkan ia kembali terjatuh. Karena merasa takut dan terancam, penulis artikel meminta tulisannya dihapus.

Indikator Politik Indonesia melalukan survei pada periode 17-20 Mei 2025 untuk mengukur tingkat kepercayaan publik atas kinerja lembaga-lembaga negara dan pemberantasan korupsi

Survei ini menargetkan populasi WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel dengan sekitar 83 persen dari total populasi nasional. 

Adapun sampel dipilih dengan metode double sampling sebanyak 1.286 responden. Double sampling adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Sedangkan margin of error survei diperkirakan sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling. Adapun wawancara dilakukan dengan telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |