Dari Puncak Dunia Hingga Perpisahan di Usia 31 Tahun, Samuel Umtiti Pamit dari Sepak Bola

2 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samuel Umtiti memilih berhenti berpeluh di lapangan hijau. Bek asal Prancis yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia bersama Les Bleus dan menjadi pilar pertahanan Barcelona itu resmi mengumumkan pensiun dari sepak bola profesional pada usia yang masih terbilang muda, 31 tahun.

Kabar itu ia sampaikan melalui akun media sosial pribadinya pada Senin (15/9/2025) malam waktu setempat. Dengan kalimat yang sederhana tapi penuh makna, Umtiti menutup lembar panjang perjalanan kariernya yang penuh warna.

“Setelah karier yang intens dengan suka duka, tibalah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal… Saya memberikan segalanya dengan penuh semangat dan saya tidak menyesali apa pun,” tulis Umtiti. “Saya ingin berterima kasih kepada semua klub, presiden, pelatih, dan pemain yang telah bekerja sama dengan saya.”

Karier Umtiti memang gemilang, tetapi juga penuh cobaan. Ia dikenal sebagai bek modern dengan kemampuan membaca permainan yang tajam. Puncak kariernya datang pada 2018, saat tandukannya ke gawang Belgia di semifinal Piala Dunia mengantarkan Prancis menuju partai final di Moskow. Les Bleus kemudian meraih gelar juara dunia, dan nama Umtiti pun abadi dalam sejarah.

Di level klub, Umtiti turut membantu Barcelona meraih dua gelar La Liga dan tiga Copa del Rey. Namun sejak 2018, cedera lutut kronis membayangi. Performanya perlahan menurun, menit bermain berkurang. Barcelona memutus kontraknya pada 2023.

Ia harus menjalani serangkaian petualangan bersama Lecce, Olympiacos, dan terakhir Lille OSC.

Namun, Barcelona yang membawanya ke panggung utama tak lupa menyampaikan pesan perpisahan yang hangat. “Terima kasih, Samuel, atas segala kontribusi dan kenangan indah di Camp Nou. Kami mendoakan yang terbaik untuk perjalananmu selanjutnya,” tulis Blaugrana melalui akun resmi mereka di unggahan Umtiti.

Kini, dengan keputusan pensiun, sepak bola melepas salah satu bek tangguh yang pernah mengawal lini pertahanan di level tertinggi. Umtiti meninggalkan jejak bukan hanya lewat trofi, tetapi juga lewat cerita tentang tekad, pengorbanan, dan keberanian menghadapi cedera yang tak kunjung sembuh.

Gol ke gawang Belgia di Rusia 2018 mungkin akan selalu menjadi memori paling ikonik, sebuah momen yang mengingatkan semua bahwa Samuel Umtiti pernah berdiri di puncak sepak bola dunia.

sumber : Antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |