3 hours ago
3
Tim gabungan Palangka Raya sidak BBM subsidi temukan data tak sesuai.
REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA, – Tim gabungan di Palangka Raya, terdiri dari Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP), Satuan Polisi Pamong Praja, dan Dinas Perhubungan, menemukan ketidaksesuaian data saat inspeksi mendadak (sidak) penyaluran BBM subsidi di beberapa SPBU di ibu kota Kalimantan Tengah, Selasa.
Menurut Hadriansyah, Sekretaris DPKUKMP Palangka Raya, sidak ini bertujuan memastikan bahwa BBM subsidi tersalurkan tepat sasaran. Ditemukan sejumlah ketidaksesuaian antara barcode pengguna MyPertamina dengan nomor kendaraan yang terdaftar.
Temuan ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, sebab sistem barcode (QR Code) adalah alat kontrol utama dalam mekanisme pembelian BBM subsidi, dan ketidaksesuaian data bisa dimanfaatkan untuk penyimpangan distribusi.
Hadriansyah mengimbau pihak Pertamina dan pengelola SPBU agar lebih cermat dalam verifikasi data pengguna. Setiap transaksi berbasis QR Code harus sesuai dengan kendaraan yang terdaftar dalam sistem.
Sidak dilakukan di tiga SPBU, yakni di Jalan S Parman, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan G Obos. Tim juga meninjau lokasi yang diduga menjadi tempat penimbunan minyak bersubsidi, dan ditemukan aktivitas penyimpanan bahan bakar yang tidak sesuai ketentuan.
Hadriansyah menegaskan, pengawasan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menekan praktik pelangsiran dan memastikan distribusi BBM subsidi tepat sasaran, terutama menjelang meningkatnya kebutuhan masyarakat di akhir tahun.
Pengawasan serupa akan terus dilakukan secara rutin dengan melibatkan instansi lintas sektor guna menjaga stabilitas pasokan BBM di Palangka Raya. "Kami akan terus melakukan pemantauan di lapangan untuk menjamin keadilan dalam penyaluran energi," ujar Hadriansyah.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara
