REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Semangat pemberdayaan pelaku usaha mikro terus tumbuh di Kota Bekasi. Melalui Program Pengembangan Kampung Digital UMKM Kota Bekasi, para pemilik usaha mendapatkan pelatihan untuk memperkuat kemampuan dalam mengelola keuangan sekaligus memanfaatkan teknologi digital agar usaha mereka semakin berkembang dan berdaya saing.
Kegiatan berlangsung di bertempat di Komunitas UMKM Naik Kelas Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (14/10/2025). Program ini digelar oleh tim dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang berkomitmen mendukung kemajuan ekonomi berbasis teknologi, bekerja sama dengan Komunitas UMKM Naik Kelas Kota Bekasi.
Titik Misriati sebagai ketua pelaksana mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Tahun 2025.
Ia menjelaskan kegiatan ini berfokus pada peningkatan literasi digital dan keuangan bagi pelaku usaha mikro, khususnya perempuan.
“Banyak pelaku UMKM yang sebenarnya sudah punya produk bagus, tapi belum mengelola keuangan dengan benar dan belum memanfaatkan teknologi untuk promosi. Melalui program ini, kami ingin membantu UMKM naik kelas secara bertahap, mulai dari pencatatan keuangan sampai pemasaran digital,” katanya.
Pelatihan ini terdiri dari tiga sesi penyampaian materi. Pelatihan mencakup pencatatan keuangan usaha oleh Eka Dyah Setyaningsih, penggunaan aplikasi keuangan digital oleh Titik Misriati, serta strategi promosi daring melalui katalog digital yang dipaparkan oleh Riska Aryanti.
Sementara itu, Dody Royen, Ketua Komunitas UMKM Naik Kelas Kota Bekasi mengapresiasi kolaborasi antara pihak kampus dan komunitas UMKM. Ia menegaskan kemampuan mengatur keuangan dan melek digital merupakan kunci utama agar pelaku usaha mampu bersaing di era digital.
“UMKM harus bisa beradaptasi dengan teknologi dan memiliki pencatatan keuangan yang rapi. Dengan begitu, usaha bisa lebih maju dan berkelanjutan,” ujarnya.
Misriati berharap, melalui Program Kampung Digital, UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif dapat membantu UMKM di Kota Bekasi untuk tumbuh lebih mandiri, modern, dan berdaya saing. Dengan kemampuan keuangan yang tertata dan keterampilan digital yang meningkat, pelaku usaha diharapkan mampu memperluas pasar serta memperkuat daya saing produk lokal.
“Harapannya, para pelaku UMKM bisa terus belajar, beradaptasi, dan berkolaborasi agar produk lokal Bekasi semakin dikenal luas,” tutupnya.