RI bakal Ekspor 2.000 Ton Beras per Bulan, Ekonom Pertanyakan soal Kualitas

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori angkat bicara menanggapi soal rencana pemerintah melakukan ekspor beras.

Khudori skeptis apabila beras yang diperdagangkan adalah cadangan beras pemerintah (CBP) dengan derajat sosoh 95 persen dan broken 25 persen. “Kualitas ini relatif tidak dikenal di pasar beras dunia,” katanya saat dihubungi, Sabtu, 31 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia memperkirakan pemerintah akan mengekspor beras khusus. Apabila benar, Khudori menuturkan ekspor beras khusus bukanlah hal baru. Setiap tahunnya Indonesia mengekspor beras khusus seperti jenis organik dan Rojolele. 

Pernyataan ini merespons rencana Menteri Pertanian Amran Sulaiman soal Indonesia akan mengekspor beras asal Kalimantan Barat ke Malaysia. Ekspor beras itu merupakan bagian kerja sama antarbisnis (business to business/B-to-B) antara Indonesia dan Malaysia.

“Iya (ekspor 2 ribu ton). Kami berencana kirim dari yang terdekat (dengan Malaysia), dari Kalimantan Barat,” ucap Amran dalam acara syukuran 4 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) di Jakarta, Jumat, 30 Mei 2025, mengutip Antara.

Amran menyampaikan bahwa asal beras tersebut tidak terbatas dari Kalimantan Barat. Apabila ada perusahaan-perusahaan lainnya yang berlokasi dekat dengan Malaysia, mereka bisa mengekspor beras ke Malaysia.

Soal kapan ekspor tersebut akan dimulai, Amran membebaskannya kepada pelaku bisnis yang terlibat. Amran juga membebaskan kepada pelaku bisnis ihwal jenis beras yang ingin diekspor. Baik beras yang berkualitas medium hingga premium, menurut Amran tidak ada masalah.

Yang terpenting, kata dia, adalah memastikan pemenuhan kebutuhan beras di dalam negeri. “Pasti prioritas di dalam negeri dulu,” ucapnya.

Selain ke Malaysia, ia juga menyampaikan bahwasanya Indonesia siap mengekspor beras ke negara anggota ASEAN lainnya. “Arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), kalau negara sahabat, negara tetangga apalagi, butuh beras, akan kami siapkan,” ucap Amran.

Menteri Perdagangan Budi Santoso sebelumnya menyatakan rapat koordinasi terbatas (rakortas) neraca komoditas Kementerian Koordinator Bidang Pangan belum membahas rencana ekspor beras. “Sampai sekarang belum ada rakortas,” kata Budi kepada wartawan saat ditemui di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis, 22 Mei 2025.

Di lain pihak, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan Indonesia telah mengekspor beras khusus ke beberapa negara, di antaranya Arab Saudi. Beras tersebut digunakan untuk kebutuhan tertentu, seperti perhotelan, restoran, dan katering.

"Kalau untuk beras khusus memang Indonesia kan sudah mengekspor, beberapa waktu terakhir sebenarnya juga sudah mengekspor ke Saudi Arabia dan beberapa tempat," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Mei 2025.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |