Realisasikan Gerakan Zero Waste, Unisba Gandeng ABS Bandung

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dosen dan mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Pemberdayaan Santri dalam Pembiasaan Zero Waste untuk Penguatan Green Pesantren di ‘Aisyiyah Boarding School (ABS) Bandung.”

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Dalam serah terima aset untuk pengelolaan sampah organik di ABS, Ketua Tim PKM, Mohamad Subur Drajat menuturkan, kegiatan ini bertujuan memberdayakan santri dalam membangun kebiasaan hidup tanpa sampah (zero waste).

‘’Sebagai bagian dari penguatan identitas Green Pesantren di ABS Bandung. Kerja sama ini juga diharapkan bisa berlanjut dan bermanfaat”, ujarnya di ABS Bandung, Senin (13/10/2025).

Sementara itu, Mudir (pimpinan pesantren) ABS Bandung, Ustaz Dede Kurniawan mengungkapkan, selama ini ABS mencoba bergerak di bidang green school, walaupun sampai saat ini belum berani me-launching sebagai pesantren zero waste atau green pesantren, tapi selalu melaksanakan nilai-nilai tersebut.

“Dalam kegiatan PKM ini, sepertinya baru kali ini kami mendapat paket PKM lengkap, dari mulai awal FGD, pelatihan, pendampingan, dan daya dukung sarana yang optimal. Kami bersyukur mendapat kepercayaan dijadikan tempat PKM dan berharap untuk tim di ABS dan santriwati mensyukurinya dan mempraktikan ilmu yang diajarkan di lingkungan pesantren,’’ katanya.

Mudah-mudahan, kata dia, kegiatan ini menjadi pilot project untuk sustainable program yang pertama di ABS, karena isu lingkungan menjadi isu bersama, lintas agama, lintas keyakinan. 

Program PKM ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan. Diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama pimpinan pesantren dan pimpinan sekolah di ABS Bandung.

FGD yang digelar pada Jumat, 8 Agustus 2025 lalu disambut positif pimpinan pesantren, yang menilai pentingnya pelibatan santri secara aktif dalam gerakan zero waste sebagai wujud nyata nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

FGD juga menghasilkan komitmen ABS untuk mengaktifkan kembali Tim Eco Rangers Santri, sebagai motor penggerak santri dalam pembiasaan perilaku ramah lingkungan.

Selanjutnya, pada Senin, 18 Agustus 2025, dilaksanakan Pelatihan Pembiasaan Zero Waste bagi Tim Eco Rangers santri dengan didampingi ustadz di ABS Bandung. Pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan pengelolaan sampah berbasis prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Wakil mudir (pimpinan) pesantren, Teguh Mulyadi mengutarakan sebelumnya tingkat kesadaran santri belum tinggi, terutama belum maksimal dalam memilah sampah.

Ia menyambut baik PKM zero waste ini terutama untuk menumbuhkan kesadaran kualitas hidup sehat pada santriwati, salah satunya dalam pemilahan sampah. Dari hasil program PKM ini, yakni dalam sebulan terakhir ini sampah organik sisa makanan santri sudah menurun drastis.

‘’Dari situ kami menyadari dampak positif dari program ini dan berharap program pendampingan seperti ini dapat berkelanjutan ke depan,’’ ujarnya.

Kegiatan berikutnya ialah pada Senin, 13 Oktober 2025, dengan praktik pengomposan untuk mengelola sampah organik pesantren serta produksi konten digital kampanye zero waste oleh santri ABS.

Melalui program PKM ini, para santri dibekali keterampilan menerapkan pengolahan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan kompos.

Keterampilan ini tidak hanya mampu mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan sampah secara signifikan, tetapi juga memberikan manfaat tambahan melalui pengomposan, seperti menghasilkan pupuk organik yang dapat dimanfaatkan kembali untuk kegiatan penghijauan lingkungan pesantren.

‘’Upaya ini mendukung terwujudnya sistem pengelolaan lingkungan pesantren yang efisien, mandiri, dan berkelanjutan,” ujar Iyan Bachtiar sebagai tim PKM di ABS Bandung.

Sementara itu, Dede Lilis Chaerowati selaku tim PKM juga menambahkan, melalui kampanye digital zero waste, santri diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk menerapkan gaya hidup zero waste sebagai wujud kepedulian terhadap bumi.

Program ini diharapkan menjadi model penerapan nilai-nilai Islam dalam aksi nyata peduli lingkungan.

‘’Gerakan ini juga diharapkan bukan sekadar praktik pengelolaan sampah, tetapi juga bentuk dakwah ekologis, dimana santri belajar bahwa menjaga kebersihan dan kelestarian alam adalah bagian dari ibadah,” tambahnya.

ABS Bandung merupakan pesantren yang sejak awal sudah mendeklarasikan 3 komitmen sebagai pesantren ramah anak dan ramah pengasuhan, ramah minat dan bakat serta ramah lingkungan. Ramah lingkungan sudah menjadi tagline dari pesantren sehingga mereka konsen untuk bisa membuktikan secara terukur dan tervalidasi komitmen tersebut.

Dengan pengabdian zero waste oleh Tim PKM Unisba ini, ABS merasa terbantu, tidak hanya untuk mengurangi volume sampah, juga mengolahnya menjadi produk kompos sehingga sirkulasi lingkungan terjadi karena kompos yang dihasilkan akan digunakan untuk pupuk di kebun pesantren.

Selain itu, isu lingkungan juga sudah menjadi bagian terintegrasi dalam kurikulum ABS, sebagaimana diutarakan oleh Fitma Fitria Iqlima, kepala sekolah SMP sekaligus penanggungjawab integrasi kurikulum dengan lingkungan.

Untuk di tingkat satuan pendidikan, khususnya terkait isu lingkungan atau perubahan iklim ini sudah dimantapkan dengan panduan kurikulum perubahan iklim. Pihaknya juga mencoba mengintegrasikan pembelajaran dengan isu-isu lingkungan yang ada.

‘’Khususnya dengan isu-isu lingkungan di Jawa Barat atau sekitaran Kabupaten Bandung, bagaimana kami menerapkan, memasukan dan mengintegrasikan isu-isu lingkungan yang ada di sekitar kami masuk ke dalam mata Pelajaran,’’ ujarnya.

Harapan ABS, kegiatan ini tidak hanya menghasilkan produk kompos sebagai output, tapi juga outcome berupa tingkat kesadaran santri untuk menjadi budaya ramah lingkungan, serta dalam jangka Panjang juga bisa dibagikan ke lembaga dan sekolah lainnya.

Dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, kegiatan ini juga menegaskan komitmen Unisba dalam mengembangkan riset dan pengabdian berbasis nilai Islam yang berdampak sosial dan ekologis.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |