Putri Raja Singasari Ini Selamat dari Pembantaian karena Menyamar saat Ditawan Jayakatwang

2 months ago 31

Minggu, 01 Desember 2024 - 06:09 WIB

loading...

Putri Raja Singasari...

Gayatri Rajapatni istri dari Raja Majapahit Raden Wijaya versi AI. Foto/@aiNusantara

JATIM - Pemberontakan Kerajaan Kediri ke Singasari berbuntut panjang. Selain membuat Sang Raja Kertanagara dan sejumlah pejabat kerajaan tewas, putri-putri mereka juga harus menjadi tawanan pasukan Jayakatwang di Daha. Para putri Raja Singasari ini turut dibawa oleh pasukan Jayakatwang.

Tapi menariknya ada satu putri yang menyamar untuk menghindari perlakuan yang kurang baik kepada anak raja itu. Penyamaran itu merupakan ide dari Sodrakala, pelayan pribadi Gayatri sang putri raja yang ikut ditawan pasukan Jayakatwang.

Selama ditawan di keraton Daha di bawah pimpinan Jayakatwang inilah ia tinggal di bangsal perempuan keraton Kediri. Bahkan sang putri raja yang menyamar ini sebagaimana dikutip dari buku "Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit" dari Earl Drake, tak menyangka ia diperlakukan begitu manusiawi di keraton Kediri.

Baca Juga

Strategi Perang Raden Wijaya Setelah Kematian 2 Wanita Kerajaan Kediri

Bahkan Ratu Kediri pun menaruh perhatian terhadap Gayatri yang masih berusia muda. Gayatri juga diperkenalkan kepada putri raja Kediri yang ternyata masih seumuran dengannya. Sang putri pun menyambut dengan ramah dirinya dan tak tahu siapa sosok Gayatri yang menyamar tersebut.

Mereka bahkan tak pernah mempertanyakan lebih jauh asal usul Gayatri. Gayatri mencoba bersembunyi di wilayah musuh sambil mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Ia bersama sang pelayan pribadinya Sodrakala masih hidup, di kala banyak orang Istana Singasari yang dibantai Jayakatwang.

Baca Juga

Kisah Raden Wijaya Raja Pertama Majapahit Nikahi Gayatri Rajapatni Putri Raja Singasari Kertanegara di Usia Muda

Sementara di Singasari, pasukan Pangeran Wijaya yang kalah jumlah di utara ibu kota, akhirnya terpaksa mundur ke Sungai Brantas yang deras. Di sanalah sang pangeran mendapati kenyataan pahit, sebagian besar pasukannya yang tak seberapa tenggelam terseret arus Sungai Brantas.

Beberapa dari pasukannya juga berhasil ditangkap oleh pasukan Jayakatwang dan sisanya yang berhasil menyeberangi Sungai Brantas tercerai-berai menyelamatkan dirinya masing-masing dari kejaran pasukan Jayakatwang.

Sedangkan nasib Pangeran Wijaya akhirnya bisa diselamatkan oleh seorang kepala desa yang memberinya makan, minum, dan tempat berlindung. Sang pangeran disembunyikan oleh kepala desa tersebut dari musuh - musuh yang masih saja mengejar Pangeran Wijaya.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Sungguh Merana, TKI...

6 jam yang lalu

Kompolnas Sebut Ada...

8 jam yang lalu

Cari Rumput, Warga Malang...

11 jam yang lalu

Kisah Pengkhianatan...

13 jam yang lalu

Tak Terbukti Bakar Kampus...

14 jam yang lalu

4 Jembatan di Malang...

16 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |