REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Sebanyak 24 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon diterjang banjir pada Selasa (23/12/2025) kemarin. Banjir berarus deras itu, menimbulkan kerugian materi yang cukup besar dan memaksa warga untuk mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin, mengatakan, hingga kemarin, pendataan rumah terdampak masih berlangsung secara rinci dengan sistem by name by address. Ia mengakui, banyak rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir tersebut. “Korban jiwa Alhamdulillah tidak ada,” ujar Ikin, kemarin.
Ikin menambahkan, terdapat sekitar 56 jiwa yang sempat mengungsi. Namun hanya bersifat sementara dan saat ini seluruh air telah surut.
Bupati Cirebon, Imron pun telah meninjau langsung lokasi terdampak banjir pada Rabu (24/12/2025). Peninjauan dilakukan di kawasan sebelah Surya Toserba Sumber, Desa Tukmudal, Kecamatan Sumber.
Menurut Imron, banjir yang terjadi bukan murni berasal dari wilayah setempat, melainkan banjir kiriman dari daerah hulu. Ia menyebutkan, kondisi itu membuat air cepat meluap namun juga relatif cepat surut. “Kalau kita lihat, ini bukan banjir lokal, tapi banjir kiriman. Begitu hujan deras di atas (hulu), air langsung ke sini, tapi setelah itu cepat surut,” katanya.
Imron menyebutkan, beberapa wilayah yang terdampak, di antaranya Kecamatan Sumber, Gunungjati dan Tengah Tani. Selain itu, adapula sejumlah wilayah lainnya yang menerima aliran air kiriman dari hulu.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan kembali menggelar rapat untuk membahas penataan kawasan agar lebih ramah lingkungan. Hal itu untuk mengantisipasi terulangnya bencana serupa.
Sementara itu, sebagai langkah mitigasi, BPBD Kabupaten Cirebon bersama BPBD Provinsi Jawa Barat juga telah melakukan normalisasi sungai dan saluran air kecil. Bantuan alat berat dari provinsi dinilai efektif mempercepat surutnya banjir di sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Gunungjati.

3 hours ago
3








































