Pertemuan Filantropi Asia Berlangsung di Singapura

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Singapura - Pertemuan puncak filantrofi Asia atau Philanthropy Asia Summit 2025 berlangsung di Marina Bay Sands, Singapura, Senin sampai Rabu, 5-7 Mei 2025.

Konferensi tahunan ini berlangsung sejak 2021 untuk mempertemukan berbagai investor, pengusaha, peneliti, dan pekerja kemanusiaan guna bekerja bersama meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan krisis iklim. PAS diselenggarakan oleh Philanthropy Asia Alliance, inisiasi yang digerakkan Temasek Foundation yang berinduk pada Temasek, perusahaan investasi milik pemerintah Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di tengah tujuh ratusan peserta dari banyak negara di Philanthropy Asia Summit, hadir berbagai tokoh seperti Bill Gates, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno juga tampil sebagai pembicara di hari pertama. 

Lim Boon Heng, komisaris Temasek, mengatakan filantropi menjadi semakin vital beberapa waktu belakangan. "Sebab, tatanan global tengah berubah. Globalisasi dan perdagangan bebas ditantang oleh peningkatan proteksionsime dan nasionalisme," ujar Lim, Senin, 5 Mei 2025.

Menurut dia, tensi geopolitik meningkatkan ketidakpastian sehingga bantuan internasional menyusut. "Akibatnya, muncul kesenjangan besar di bidang tertentu, seperti adaptasi iklim, keamanan pangan, dan kesehatan publik," katanya.

Lim mengutip data Forum Ekonomi Dunia yang menyatakan negara-negara Asia Pasifik terancam kehilangan 35 persen produk domestik bruto pada 2050 akibat krisis iklim dan bencana alam. "Kondisi ini bisa membalikkan kemajuan kawasan selama sekian dekade," kata dia.

Pemerintah di banyak negara memang menempatkan krisis iklim dalam agenda kerja. Pada pertemuan COP29 di Baku, misalnya, hampir 200 negara sepakat untuk meningkatkan bantuan keuangan untuk negara-negara berkembang sebanyak tiga kali lipat--menjadi US$ 300 miliar per tahun pada 2035. Lim menilai kesepakatan itu sebagai langkah positif, tapi belum cukup menambal kesenjangan keuangan global. "Sasaran yang lebih luas adalah meningkatkan aliran dana dari publik dan swasta sebesar US$ 1,3 triliun per tahun," kata dia.

Menurut Lim, filantrofi ikut menjawab tantangan tersebut. "Bukan hanya menyediakan pembiayaan, tapi juga membangun kemitraan untuk mendapat jawaban atas berbagai masalah," ujarnya.

Gates Foundation contohnya. Yayasan amal yang dibentuk Bill Gates dan mantan istrinya, Melinda, ini mendanai pembuatan vaksin demam berdarah dengue atau DBD--penyakit yang secara globa menjangkiti 360 juta dan mematikan 36 ribu orang per tahun. Calon vaksin tersebut sedang dikembangkan oleh Sanofi dan Takeda, perusahaan farmasi yang berbasis di Paris dan Tokyo. "Kita membutuhkan vaksin generasi terbaru untuk menangani dengue," kata Gates.

Tedros mengatakan saat ini semua pihak berada dalam periode guncangan akibat besarnya pengurangan bantuan internasional di bidang pembangunan kesehatan global. "Perubahan yang mendadak ini mengakibatkan gangguan akut di bidang kesehatan di setidaknya 70 negara yang selama ini mendapat bantuan dari Amerika Serikat dan negara lain," kata dia.

Filantropi, Tedros melanjutkan, bisa mengisi ruang kosong tersebut. Dia mengatakan gerakan filantropi telah membuat banyak perbaikan di dunia kesehatan. 

Gates Foundation dan Rotary Foundation--yang juga berbasis di Amerika Serikat, misalnya, mendorong peradaban berada di ambang keberhasilan untuk menghapus penyakit polio selamanya. Sasakawa Foundation di Jepang bekerja membantu mengurangi 95 persen penyakit kusta sejak 1980-an. "Sementara, Buffet Foundation menolong tak terhitung banyaknya perempuan terhindar dari risiko kematian saat hamil dan melahirkan," ujar Tedros.

Tedros mengajak para peserta Philanthopy Asia Summit untuk terus bekerja sama mewujudkan visi WHO, yaitu mencapai standar kesehatan setinggi mungkin yang bisa diakses semua orang, bukan semata kemewahan bagi sebagian orang.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |