PBB Desak Gencatan Senjata Permanen Antara Rusia Ukraina

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) angkat bicara soal pengumuman Rusia tentang gencatan senjata sementara selama Paskah di Ukraina. "Kami secara konsisten menyerukan gencatan senjata yang langgeng di Ukraina," kata  juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Sabtu, 19 April 2025 dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu

Dujarric juga menegaskan dukungan PBB atas upaya menuju perdamaian yang adil, langgeng, dan menyeluruh yang sepenuhnya. Dia juga menginginkan agar para pihak menjunjung tinggi kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Ukraina yang sejalan dengan Piagam PBB, hukum internasional, dan resolusi PBB yang relevan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Dujarric muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam Sabtu dalam konflik di Ukraina.

Adapun Putin mengatakan gencatan senjata akan dimulai pukul 6 sore waktu Moskow pada Sabtu, 19 April 2025 dan berakhir pada tengah malam hari Minggu.

"Demi alasan kemanusiaan, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah (Minggu) hari ini. Saya memerintahkan penghentian semua operasi militer untuk periode ini," ujar Putin.

Menanggapi pengumuman gencatan senjata Paskah Rusia pada hari Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kyiv akan bertindak dengan cara yang sama. Dalam pernyataan di Telegram, Zelensky mengatakan Ukraina juga akan melakukan gencatan senjata asalkan Rusia mematuhinya. 

"Ukraina akan bertindak seperti yang dilakukan Rusia. Diam sebagai respons atas diamnya, menyerang sebagai pembelaan atas serangan," tuturnya.

Zelensky juga mengusulkan perpanjangan gencatan senjata setelah 20 April dengan syarat penerapannya berhasil. "Jika keheningan total benar-benar terjadi, Ukraina mengusulkan untuk memperpanjangnya setelah hari Paskah pada tanggal 20 April di masa mendatang," ucapnya.

"Ini akan menunjukkan niat Rusia yang sebenarnya, karena 30 jam sudah cukup untuk berita utama, tetapi tidak untuk langkah-langkah membangun kepercayaan yang nyata. Tiga puluh hari dapat memberi kesempatan pada perdamaian."

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |