TEMPO.CO, Jakarta - Neymar Jr mengucapkan selamat kepada mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG) atas keberhasilannya memenangkan gelar pertamanya di Liga Champions. Klub Ligue 1 Prancis itu menorehkan sejarah baru dengan menjuarai kompetisi Eropa tersebut usai mengalahkan Inter Milan 5-0 di Allianz Arena, Munchen, Jerman, Minggu dinihari WIB, 1 Juni 2025.
Sebelumnya, Neymar diboyong ke PSG dari Barcelona sebagai upaya untuk mendongkrak prestasi, salah satunya mengejar trofi Liga Champions. Selama enam musim berada di Paris, penyerang Brasil itu mencetak 82 gol, tetapi tak mampu meraih gelar bergengsi itu.
Kini, PSG setelah kepergiannya berhasil menyabet trofi Si Kuping Besar itu di bawah asuhan Luis Enrique. Ia pun mengucapkan selamat kepada mantan timnya tersebut. “Selamat PSG,” tulisnya disertai lima emoji tepuk tangan dalam unggahan Instagram yang memperlihatkan video kapten tim Marquinhos mengangkat trofi Liga Champions.
PSG di era Neymar telah bekerja keras untuk memenangkan Liga Champions. Pada 2020, saat ditangani Thomas Tuchel, mereka bisa mencapai final tetapi gagal meraih gelar juara karena dikalahkan Bayern Munchen di Lisbon, Portugal.
Tak hanya Neymar, mantan pemain PSG lain, Kylian Mbappe yang meninggalkan Parc des Princes untuk bergabung dengan Real Madrid pada musim panas lalu, juga menyampaikan ucapan selamat. “Hari besar akhirnya tiba. Kemenangan dan dengan sikap seluruh klub. Selamat PSG,” tulisnya di Instagram.
Selama di PSG, Mbappe memenangkan enam gelar Ligue 1, empat gelar Coupe de France dan dua gelar Coupe de la League. Namun, pemain internasional Prancis ini tak mampu membawa klub meraih trofi Liga Champions. Kepindahannya ke Real Madrid juga tak bisa membuatnya menjadi juara Liga Champions setelah tersingkir di babak perempat final usai dikalahkan Arsenal.
PSG berhasil memenangkan Liga Champions setelah ditinggalkan para pemain bintang tersebut. Luis Enrique tak ragu memainkan para pemain muda termasuk saat menghadapi Inter di final.
Desire Doue, 19 tahun, menjadi bintang lapangan di laga final. Dia mencetak dua gol beruntun setelah menciptakan assist untuk gol pertama PSG lewat Achraf Hakimi. Dua gol lainnya dibuat oleh Khvicha Kvaratskhelia dan pemain pengganti berusia 19 tahun Senny Mayulu.
Keberhasilan PSG ini justru terjadi setelah mereka tak lagi merekrut pemain mega bintang dan berfokus pada pengembangan pemain muda dan regenerasi melalui akademi klub. “Kami telah membuat sejarah, kami telah menuliskan nama kami dalam sejarah klub ini. Klub ini memang pantas mendapatkannya sejak lama, kami sangat senang. Kami telah menciptakan keluarga yang hebat,” kata Hakimi.
Menurut dia, keberhasilan PSG ini terjadi berkat kehadiran Luis Enrique yang mampu membimbing klub seperti yang pernah dilakukannya di Barcelona sehingga berhasil membawa klub Spanyol itu menjuarai Liga Champions untuk kelima kalinya pada 2015. “Dia (Luis Enrique) orang yang mengubah segalanya di PSG. Sejak dia datang ke sini, dia mengubah cara pandang terhadap sepak bola. Dia orang yang loyal sehingga pantas mendapatkannya lebih dari siapa pun,” ujarnya.
Pilihan Editor: Revolusi PSG di Bawah Luis Enrique
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini