Mengenal xAI, Perusahaan AI Elon Musk yang Mengakuisisi Platform X

1 day ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Taipan Elon Musk mengumumkan bahwa perusahaan rintisan kecerdasan buatannya, xAI, telah mengakuisisi platform media sosial X—sebelumnya dikenal sebagai Twitter—dengan nilai 33 miliar dolar AS atau sekitar Rp 546 triliun dengan kurs Rp 16.000.  

"xAI telah mengakuisisi X melalui transaksi berbasis saham. Kombinasi ini menetapkan valuasi xAI sebesar 80 miliar dolar AS dan X sebesar 33 miliar dolar AS (hasil dari 45 miliar dolar AS dikurangi utang sebesar 12 miliar dolar AS)," tulis Elon dalam unggahannya di X, sebagaimana dikutip pada Sabtu pekan lalu.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musk menggambarkan bahwa di masa depan, kedua perusahaan akan menjadi entitas yang "saling terkait." Ia menyatakan bahwa akuisisi ini membuka peluang untuk mengintegrasikan data, model kecerdasan buatan, komputasi, distribusi, dan sumber daya manusia dari kedua perusahaan.  

CEO Tesla dan SpaceX ini mengumumkan akuisisi tersebut pada Jumat melalui X. Ia menegaskan bahwa transaksi ini sepenuhnya dilakukan dalam bentuk saham, dengan tujuan memanfaatkan kombinasi teknologi AI canggih dari xAI dan jangkauan luas X.  

Menurut Elon Musk, kesepakatan ini menetapkan nilai xAI sebesar 80 miliar dolar AS dan X sebesar 33 miliar dolar AS, dengan selisih 45 miliar dolar AS yang lebih rendah dibandingkan total utangnya yang mencapai 12 miliar dolar AS.

Apa itu xAI?

Dilansir dari Mint, xAI adalah perusahaan berbasis di Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang kecerdasan buatan. Didirikan oleh Elon Musk pada Maret 2023, perusahaan ini memiliki tujuan untuk memahami hakikat sejati alam semesta.  

Berkantor pusat di Wilayah Teluk San Francisco, California, pendirian xAI menandai kembalinya Elon Musk ke dunia AI setelah keterlibatannya dengan OpenAI.  

Secara resmi diluncurkan pada Juli 2023, xAI berawal dengan tim beranggotakan 12 orang, termasuk Elon Musk, dengan beberapa di antaranya memiliki pengalaman dalam pengembangan GPT dan Google DeepMind. Salah satu anggota tim, Igor Babuschkin, yang sebelumnya bekerja di unit DeepMind Google, direkrut oleh Musk untuk menjabat sebagai Kepala Insinyur.

Dilansir dari NDTV World, tujuan didirikannya xAI yaitu untuk mengembangkan kecerdasan buatan canggih yang mampu bersaing dengan perusahaan besar seperti OpenAI, Google, dan Microsoft. Tak lama setelah diluncurkan, xAI memperkenalkan Grok, chatbot berbasis AI yang dirancang untuk memberikan respons secara real-time serta berinteraksi secara komunikatif dengan pengguna.

Seiring waktu, Grok menjadi bagian penting dari X, sering dimanfaatkan pengguna untuk berdiskusi, mencari informasi, dan memperoleh wawasan, sebagaimana dilaporkan oleh NBC News.

Untuk meningkatkan performa AI-nya, xAI mengandalkan data dari interaksi di media sosial X, memperkuat kemampuan Grok dalam merespons dengan konteks yang lebih baik. Integrasi teknologi xAI dengan konten buatan pengguna di X menjadikan Grok sebagai fitur unggulan yang banyak digunakan di platform tersebut.

Di tengah meningkatnya permintaan akan teknologi berbasis AI, xAI menarik perhatian besar dari para investor. Pada Desember 2024, perusahaan-perusahaan Wall Street seperti BlackRock, Fidelity, Morgan Stanley, dan Sequoia Capital, bersama dengan raksasa semikonduktor Nvidia dan AMD, berinvestasi di xAI, meningkatkan valuasi perusahaan menjadi $45 miliar, menurut laporan NBC News.

Belakangan, xAI memperoleh tambahan pendanaan sebesar $10 miliar, yang mendorong valuasinya mencapai $75 miliar, sebagaimana dilaporkan oleh The Guardian.

Dengan ekspansi yang pesat dan meningkatnya kepercayaan investor, xAI semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri AI. Akuisisi X oleh xAI dapat menjadi langkah besar dalam memperkuat posisi tersebut.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |