Menaker: Pengangguran Didominasi Lulusan SMK dan Mereka yang Berusia 19-24 Tahun

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut tingkat pengangguran tertinggi terdapat pada usia 19-24 tahun. Dari jumlah itu, proporsi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencatatkan jumlah pengangguran tertinggi.

Lulusan SMK memiliki proporsi pengangguran terbesar dibandingkan lulusan jenjang pendidikan lainnya,” kata Yassierli saat Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 5 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara terperinci, Yassierli mengatakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) menempati peringkat kedua dengan porsi 7,10 persen tingkat pengangguran, Sekolah Dasar dan Menengah Pertama 2,90 persen, Diploma 4,80 persen, dan Universitas sebesar 5,30 persen. Menurut dia, kondisi ini dilatarbelakangi karena adanya mismatch dari siswa dengan jurusan yang diambil. 

Ia mengatakan saat ini Kementerian Ketenagakerjaan sedang merancang program School-to-Work Transition. Program ini memiliki empat tema, yaitu Smart Operation, Smart Creative IT Skills, Agroforestry, dan Green Jobs

Program Smart Operation merupakan pelatihan optimasi operasional perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Smart Creative merupakan pelatihan keterampilan kreatif berbasis teknologi IT. Agroforestry ialah pelatihan pemanfaatan hutan sosial untuk ekosistem agroindustri. Green Jobs merupakan pelatihan operator dan teknisi teknologi hijau. “Kami ingin tema ini menjadi unggulan pelatihan,” kata dia.  

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan jumlah angka pengangguran di Indonesia meningkat per Februari 2025. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah pengangguran per Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang. 

Jumlah angkatan kerja per Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang atau meningkat sebanyak 3,67 juta orang bila dibandingkan dengan Februari 2024. "Dari angkatan kerja tersebut, tidak semua terserap di pasar kerja, sehingga terdapat jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 5 Mei 2025. 

Jumlah ini meningkat sekitar 1,11 persen atau sebanyak 0,08 juta orang bila dibandingkan dengan angka pada Februari 2024. Per Februari 2025, jumlah angkatan kerja yang menganggur sekitar 83 ribu orang. "Dibandingkan dengan Februari 2024, per Februari 2025 jumlah orang yang menganggur meningkat sekitar 0,08 juta orang atau sekitar 83 ribu orang, yang naik kira-kira 1,11 persen," tutur Amalia. 

Annisa Febiola berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |