Megawati Akui PDIP Babak Belur di Kandang Banteng pada Pemilu 2024: Gila Deh!

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengakui partainya babak belur dalam Pemilu 2024. Menurut Presiden Kelima RI ini, salah satu penyebab utama kekalahan PDIP adalah adanya perpecahan di basis daerah pemilihan yang seharusnya menyumbang suara terbesar.

“Tapi kalau kaliannya melempem ya enggak menang. Apa buktinya, saya lihat, gila deh, tempat yang seharusnya kami dulang, itu dipecah-pecah,” katanya dalam pidato di Trisakti Tourism Award di Jakarta, pada Kamis, 8 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melihat kekalahan di depan mata saat itu, Megawati mengatakan ia terus berdoa dan minta petunjuk Tuhan. Putri Presiden Pertama RI Sukarno ini berdoa, pihaknya membangun partai demi bangsa negara. Bukan untuk mencari kekuatan dan uang belaka. Berkat doa itu, kata dia, rakyat menolong PDIP dan menjadikannya tetap partai nomor satu.

Sehingga meski babak belur di Pemilu, Megawati mengatakan PDIP masih meraup kemenangan di tingkat kabupaten dan kota. Ia lalu menyimpulkan PDIP bisa bertahan berkat pertolongan rakyat, bukan dari kader partai. Sehingga, ujar Mega, sepanjang rakyat mencintai PDIP, mereka bisa solid bergerak.

“Provinsi yang dihantam, dap dap dap!. Saya perhatikan, di bawahnya ditahan. Naik. Coba lihat aja hasil-hasilnya,” ujarnya.

Lantas, bagaimana perolehan suara PDIP di “kandang” mereka pada Pemilu 2024?

Pada Pemilu 2019 lalu, PDIP menjadi pemenang. Partai berlambang banteng itu mendapat 27.053.961 dukungan dalam pemilihan legislatif. Jumlah tersebut setara 19,33 persen suara nasional. Pada Pemilu 2024? PDIP kembali memenangkan palagan politik lima tahun. PDIP total meraih 25.384.673 suara sah. Tapi, secara persentase turun menjadi 16,73 persen.

Perolehan suara PDIP di basis-basis andalan juga menurun. Berikut perolehan suara PDIP di kandang dalam Pemilu dan Pilpres 2024:

1. Jawa Tengah

Pada Pemilu 2019, Jawa Tengah disebut sebagai kandang banteng lantaran menyumbang suara terbanyak untuk PDIP. Totalnya mencapai 5,76 juta suara atau 29,71 persen dari keseluruhan perolehan. Saat Pilpres 2019, pasangan Jokowi Widodo alias Jokowi dan Ma’ruf Amin, usungan PDIP juga menang telak di Jawa Tengah dengan perolehan suara 16.825.511 atau 77.29 persen.

Di Pemilu 2024, PDIP kembali menang di Jawa Tengah walau ada penurunan dengan perolehan suara tembus 5,2 juta. Sementara dalam Pilpres, pasangan usungan PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud Md hanya mendulang 7.827.335 suara atau 34,34 persen. Terpaut jauh dari perolehan Pilpres sebelumnya.

Adapun Pilpres 2024 di Jawa Tengah dimenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan 12.096.454. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di poisi buntut dengan dukungan sebanyak 2.866.373 suara.

2. Jawa Timur

Jawa Timur atau Jatim menjadi daerah kedua penyumbang suara PDIP terbanyak Pemilu 2019. Persentasenya mencapai 19,57 persen dari total perolehan suara. Sebanyak 4,31 juta warga Jatim memilih kader-kader PDIP pada Pileg 2019. Sementara dalam Pilpresnya, Jokowi-Ma’ruf juga menang dengan perolehan 16.231.668 suara atau 65.79 persen.

Namun kemenangan itu tak terulang di Pemilu 2024. Tampaknya Jawa Timur berubah jadi basis bagi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB dengan perolehan suara 4,5 juta. Sedangkan PDIP di urutan kedua, dengan suara 3,7 juta. Dalam Pilpres, Ganjar-Mahfud juga tak bisa mengulang kemenangan Jokowi. Pasangan ini berada di urutan ketiga dengan mengantongi 4.434.805 suara.

Pilpres 2024 di Jawa Timur dimenangkan pasangan Prabowo-Gibran dengan megantong 16.716.603 suara, diikuti pasangan Anies-Muhaimin dengan perolehan 4.492.652 suara.

3. Jawa Barat

Pada Pemilu 2019, Jawa Barat menyumbang suara untuk PDIP sebanyak 3,51 juta. Jumlah tersebut setara 14,38 persen dari total suara nasional yang diperoleh partainya Megawati itu. Dengan demikian, Jawa Barat menduduki posisi ketiga sebagai kandang banteng. Namun, Jokowi-Ma’ruf kalah di wilayah ini dalam Pilpres 2019 dengan perolehan suara 10.750.568 atau 40.07 persen.

Seperti di Jawa Timur, PDIP juga gagal mempertahankan kemenangan di Jawa Barat. Perolehan suara hasil Pemilu 2024 justru anjlok di urutan keempat dengan jumlah 2,9 juta suara. Sedangkan jumlah terbanyak dikantongi oleh Gerindra yakni 4,3 juta suara. Pun dalam perolehan suara di Pilpres, Ganjar-Mahfud juga kalah dengan perolehan suara hanya 2,8 juta.

Pilpres 2024 di Jawa Barat juga dimenangkan pasangan Prabowo-Gibran dengan jumlah suara 16.805.854. Sedangkan pasangan Anies-Muhaimin mengantongi suara sebanyak 9.099.674 alias di urutan kedua.

4. DKI Jakarta

Pendukung PDIP di DKI Jakarta pada Pemilu 2019 terbilang ramai. Dari 7,7 juta pemilih saat itu, 1,62 juta di antaranya memilih PDIP. Jumlah tersebut menyumbang 6 persen dari keseluruhan perolehan suara PDIP. Jokowi-Ma’ruf juga menang dengan pendapatan suara sebanyak 3.279.547 atau 51.68 persen.

Tapi, prediket pemenang itu diembat Partai Keadilan Sosial atau PKS pada Pemilu 2024. PKS mengusai 16,68 persen atau 1.012.028 suara. PDIP tergeser di posisi kedua, memperoleh 14,01 persen atau 850.174 suara. Di Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud juga kalah, meraup 1.115.138 suara.

Adapun Anies-Muhaimin berada di urutan kedua dan tak terpaut jauh dengan perolehan suara Prabowo-Gibran. Anies-Muhaimin mendapat 2.653.762 suara, sedangkan Prabowo-Gibran mengantongi 2.692.011 suara.

5. Sumatera Utara

Sumatera Utara menduduki posisi kelima sebagai kandang banteng di Pemilu 2018. Jumlah pemilih PDIP di daerah ini mencapai 5,19 persen dari perolehan suara nasional PDIP. Totalnya yaitu 1,4 juta suara. Suara untuk Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 juga unggul, 3.936.515 suara atau 52.32 persen.

Tapi, lagi-lagi PDIP tak bisa mengulang kemenangan di pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2024, partai banteng tersalip partai beringin. Golkar unggul dengan perolehan suara 1.377.466. PDIP menyusul dengan mengantongi 1.351.012 dukungan. Sementara di Pilpres, Ganjar-Mahfud MD kalah dengan perolehan 999.528 suara.

Di Sumatera Utara, Pilpres 2024 dimenangkan pasangan Prabowo-Gibran dengan jumlah suara sebanyak 4.660.408, Disusul perolehan suara Anies-Muhaimin sebanyak 2.339.620 suara. Pasangan Ganjar-Mahfud Md: 999.528 di urutan ketiga.

6. Bali

Bali menyumbang 4,56 persen dari perolehan suara nasional PDIP pada Pemilu 2029. Jumlahnya mencapai 1,26 juta. Di Pilpres, pasangan Jokowi-Ma’ruf menang telak dengan dukungan nyaris penuh sebanyak 2.351.057 alias 91.68 persen.

Pada Pemilu 2024, kemenangan PDIP di Bali berhasil dipertahankan dari total 2.728.900 pengguna hak pilih, 1.290.884 di antaranya atau separuhnya memilih PDIP. Tapi, walaupun Bali tampaknya menjadi kandang PDIP, Ganjar-Mahfud tetap kalah dengan perolehan 1.127.134 suara.

Adapun Prabowo-Gibran menang di kandang PDIP dengan perolehan 1.454.640 suara suara. Sedangkan Anies-Muhaimin hanya mengamankan 99.233 suara.

Dian Rahma Fika, Adil Al Hasan, dan Dewi Nurita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |