Sabtu, 08 Februari 2025 - 17:12 WIB
Gheorghe Hagi, yang dijuluki Maradona dari Carpathia, adalah legenda sepak bola yang dikenal karena bakatnya yang luar biasa di lapangan / Foto: Wallpapers.com
A A A
Gheorghe Hagi, yang dijuluki Maradona dari Carpathia, adalah legenda sepak bola yang dikenal karena bakatnya yang luar biasa di lapangan. Namun, ia juga tidak luput dari kontroversi di luar lapangan.
Salah satu momen paling kontroversial dalam karier Hagi terjadi pada 2001, ketika ia bermain untuk Galatasaray. Setelah golnya dianulir, Hagi meludahi wasit Erol Ersoy dan menginjak kakinya.
"Wasit itu pencuri," gerutunya. "Ia datang untuk mencuri tiga poin dari kami tetapi tidak berhasil. Saya minta maaf, saya kehilangan diri saya sendiri."
Yang mengherankannya, Federasi Sepak Bola Turki hanya menjatuhi Hagi larangan bermain enam pertandingan. Ia kemudian pensiun dari sepak bola pada musim panas, meskipun sempat kembali untuk bermain satu pertandingan pada 2004.
Meskipun kontroversial, Hagi tetap menjadi ikon di Turki. Banyak yang menganggapnya sebagai pemain terhebat yang pernah mengenakan seragam Galatasaray.
Hagi juga dikenang di tanah kelahirannya, Rumania, atas prestasinya bersama Steaua Bucharest, termasuk mengantarkan tim tersebut ke final Liga Europa 1989.
Karier Gemilang Hagi
Hagi adalah salah satu pemain sepak bola terbaik yang pernah dimiliki Rumania. Ia bermain untuk klub-klub besar seperti Real Madrid dan Barcelona, serta meraih banyak kesuksesan bersama Galatasaray.
Hagi juga merupakan pemain kunci tim nasional Rumania, yang ia bela dalam tiga Piala Dunia dan tiga Piala Eropa. Meskipun dikenal sebagai sosok yang kompleks, dengan bakat luar biasa di lapangan dan kontroversi di luar lapangan. Namun, Hagi tetap menjadi salah satu pemain sepak bola paling ikonik di Eropa Timur.
Mengutip data Transfermarkt, Hagi telah bermain sebanyak 427 pertandingan di semua kompetisi, baik klub maupun negaranya. Total, dia sudah membukukan 136 gol (244 menit per gol) dan 89 assist. Warisannya sebagai pemain akan terus hidup, dan ia akan selalu dikenang sebagai "Maradona dari Carpathia."
(yov)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya