REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah senilai Rp276 triliun mengendap di perbankan, namun suku bunga kredit dunia usaha belum bergerak turun. Kondisi ini menegaskan paradoks likuiditas, uang melimpah tetapi tidak berbanding lurus dengan keringanan biaya pinjaman.
Pada awal pekan ini, Kepala Departemen Makroprudensial Bank Indonesia Solikin M Juhro menilai penempatan dana SAL belum cukup kuat menekan suku bunga kredit.
Survei Asosiasi Pengusaha Indonesia menunjukkan 43,05 persen pelaku usaha menilai suku bunga kredit perbankan masih terlalu tinggi. Tingginya biaya pinjaman ini menjadi salah satu faktor tertahannya ekspansi usaha meski likuiditas sistem keuangan longgar.
Analis Kebijakan Ekonomi Apindo Ajib Hamdani menilai terdapat tiga tantangan utama dalam mendorong permintaan kredit. Tantangan pertama adalah tingginya biaya modal yang membuat suku bunga Indonesia kurang kompetitif secara regional.
Ia menyebut suku bunga Indonesia masih kalah dibandingkan Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Secara relatif, Indonesia hanya sedikit lebih baik dibandingkan Sri Lanka.
“Tantangan kedua, adalah pelemahan daya beli masyarakat,” kata Ajib kepada Republika, Kamis (25/12/2025).
Ia mencatat Indeks Keyakinan Konsumen memang membaik ke level 124 pada November 2025, tetapi belum kembali ke posisi awal 2025 yang mencapai 127. Tantangan ketiga berasal dari kualitas layanan keuangan. Berdasarkan survei business ready Bank Dunia, efisiensi layanan perbankan Indonesia hanya memperoleh skor 60 dari skala 100 dan tertinggal dari Singapura, Vietnam, serta Filipina di kawasan ASEAN. Ajib menilai stimulus ekonomi ke depan harus dirancang lebih holistik.
“Stimulus dan insentif harus menjawab dua hal, dari sisi demand dan sisi supply,” ujarnya.
Dari sisi permintaan, efisiensi struktur pengeluaran masyarakat dinilai perlu diperkuat, mulai dari transportasi, hunian, hingga pendidikan dan kesehatan. Dari sisi penawaran, biaya produksi dan berusaha seperti energi, logistik, bahan baku, dan biaya pinjaman perlu ditekan agar kredit lebih terjangkau.

2 hours ago
3








































