LG Batal Investasi Baterai EV di Indonesia, Bahlil: Sudah Ada Penggantinya

9 hours ago 3

GOOTO.COM, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan sudah ada pengganti LG Energy Solution yang batal investasi baterai kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Bahlil, pengganti dari LG ini merupakan perusahaan yang berasal dari Tiongkok.

Iklan

"Secara konsep, pembangunan dari Grand Package ini tidak ada yang berubah. Infrastruktur dan rencana produksi tetap sesuai dengan peta jalan awal. LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya dan telah digantikan oleh Huayou," kata Bahlil, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Jumat, 25 April 2025.

Menurut Bahlil, pergantian investor merupakan hal yang lazim dalam proyek berskala besar. Dia meminta masyarakat dan pelaku bisnis tak khawatir terkait mundurnya LG dari investasi di Indonesia. Bahlil mengatakan proyek kendaraan listrik Indonesia sudah mulai produksi dan harus tetap berjalan sesuai perencanaan awal.

"Tidak ada yang berubah dari tujuan awal, yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia," ucapnya.

Untuk diketahui, Huayou merupakan perusahaan penelitian, pengembangan, dan manufaktur material baterai lithium-ion energi serta materi cobalt, yang berbasis di Tongxiang Zhejiang, Cina. Perusahaan tersebut memproduksi komponen yang biasa digunakan untuk barang elektronik hingga kendaraan listrik.

Alasan LG Batal Investasi Baterai EV di Indonesia

LG membatalkan investasi baterai kendaraan listrik mereka di Indonesia pada Jumat, 18 April 2025. Proyek tersebut bernilai 11 triliun won atau sekitar Rp 129 triliun.

Investasi ini masuk melalui konsorsium Korea Selatan yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, dan LX International Corp., serta mitra lainnya. Konsorsium ini telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun rantai nilai menyeluruh untuk baterai kendaraan listrik.

Melansir laman Kantor Berita Yonhap, konsorsium itu sudah berkonsultasi dengan Pemerintah Indonesia untuk membatalkan investasinya. Adapun alasannya adalah karena adanya pergeseran dalam lanskap industri, khususnya apa yang disebut "jurang kendaraan listrik".

Kondisi itu merujuk pada perlambatan sementara dalam permintaan kendaraan listrik global. "Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek," kata seorang pejabat LG Energy Solution.

Kendati demikian, LG menuturkan bahwa mereka masih tetap melanjutkan pabrik baterai kendaraan listrik mereka yang bekerja sama dengan Hyundai Motor Group. Pabrik bernama Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power) ini diresmikan pada 3 Juli 2024 dan diklaim sebagai pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

"Kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group," ucap pejabat LG Energy Solution.

Pilihan Editor: Mobil Cina Serbu Indonesia, Mercedes-Benz: Kami Tak Anggap sebagai Pesaing

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |