Kolaborasi Le Minerale dan UI: Segel Botol Terbukti Cegah Paparan Mikroorganisme

9 hours ago 1

INFO NASIONAL - Air mineral menjadi salah satu sumber nutrisi yang penting bagi manusia karena mengandung mineral dan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Kemurniannya penting dijaga agar manfaat yang diterima oleh tubuh bisa maksimal.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Le Minerale sebagai produk air minum dalam kemasan (AMDK) asli Indonesia yang terus berkomitmen menjaga kemurnian dan kualitas air hingga sampai ke tangan konsumen di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadapaspek higienitas air minum dalam kemasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu upaya yang dilakukan adalah penggunaan segel atau seal khusus pada tutup botol, yang menjamin keamanan dan kualitas produk tetap terjaga sejak proses produksi hingga distribusi dan sampai ke tangan konsumen.

Hasil riset ilmiah terbaru dari Unit Kerja Khusus Laboratorium Sains Terapan (UKK LST) FMIPA Universitas Indonesia memperkuat klaim tersebut. Studi bertajuk "Pengaruh segel Tutup Botol terhadap Ketahanan Paparan Cemaran Debu dan Mikroba" mengonfirmasi bahwa segel Le Minerale mampu memberikan perlindungan hingga 100 persen terhadap kontaminasi debu, bakteri, dan jamur, menjadikannya sebagai air minum dalam kemasan (AMDK) dengan perlindungan paling unggul saat ini.

Le Minerale bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) lewat penandatanganan perjanjian kerja sama mengenai pemanfaatan kekayaan intelektual hasil uji efektifitas seal pada tutup botol AMDK terhadap paparan cemaran debu dan mikroba, yang berlangsung di UI, pada Senin, 19 Mei 2025.

Hasil riset menunjukan, penggunaan seal pada tutup botol terbukti lebih efektif melindungi tutup botol dari cemaran debu dan mikroba. Tim Peneliti UI, Muhammad Iqbal Syauqi mengatakan, penelitian keamanan pangan terkait segel botol AMDK penting untuk dilakukan karena meskipun saat produksi sudah higienis, ketat dan sesuai dengan standar yang ada, namun risiko kontaminasi silang saat proses distribusi dan penyimpanan seringkali luput dari tanggung jawab produsen.

“Terutama pada proses penyimpanan yang lama. Paparan debu dan juga mikroba itu bisa sangat berisiko untuk terpapar kepada AMDK. Sehingga penelitian ini sangat penting untuk bisa menjawab apakah benar proses tersebut bisa mengkontaminasi bagian AMDK,” ujarnya.

Iqbal pun menjelaskan terkait metode yang dilakukan saat melakukan pengujian. Mulanya, ia dan tim melakukan sampling acak kepada berbagai merek AMDK nasional pada ukuran botol 600 ml yang menggunakan seal dan tidak menggunakan seal. Selanjutnya, para peneliti membagi sampel menjadi dua, yakni sampel lingkungan dan juga sampel laboratorium.

Adapun, dua pendekatan pengujian tersebut meliputi simulasi lingkungan terbuka seperti warung kelontong, minimarket, dan terminal; dan uji laboratorium ekstrem, dengan memaparkan botol Le Minerale berukuran 600 ml pada debu dan mikroba selama 1–6 jam.

“Secara umum kami menemukan bahwa pada bagian ring dan tutup botol terutama, memang sampel yang menggunakan seal itu dapat mengurangi paparan debu dan juga mikroba, bakteri dan juga jamur secara signifikan di antara 50 persen sampai 90 persen. Lebih baik dibandingkan sampel yang tidak menggunakan seal,” jelasnya.

Le Minerale bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) mengenai pemanfaatan kekayaan intelektual hasil uji efektifitas seal pada tutup botol AMDK terhadap paparan cemaran debu dan mikroba, yang berlangsung di UI, pada Senin, 19 Mei 2025.

Kepala Laboratorium Kimia FMIPA UI, Agustino, memaparkan lebih lanjut bahwa hasil uji laboratorium pada segel Le Minerale unggul secara kuantitatif.

"Pada paparan ekstrim di laboratorium, segel Le Minerale lebih efektif melindungi air dan kemasan dari paparan debu hingga 80 persen, bakteri Staphylococcusaureus hingga 97 persen, dan paparan kapang Aspergillusniger hingga 90 persen dibanding air kemasan yang tak menyertakan segel dalam peredarannya di masyarakat. Dan dalam kondisi nyata di pasaran, termasuk warung kelontong, minimarket, terminal, perlindungan segel Le Minerale terbukti mampu mencegah kontaminasi debu, bakteri maupun jamur hingga 100 persen," lanjutnya.

Marketing Manager Le Minerale, Febri Hutama mengatakan, Le Mineral selalu berusaha mendengarkan keinginan konsumen untuk mendapatkan air mineral yang bersih dan juga sehat.

“Nah kalau kita lihat proses produksi atau keamanan pangan itu kita harus lihat secara holistik. Bukan hanya dari sisi produksi sampai dengan jadi saja, tetapi Le Minerale ingin menarik ini lebih lanjut untuk bagaimana keamanan pangan ini setelah keluar pabrik itu tetap terjaga,” jelas Febri.

Ia menjelaskan, Indonesia yang saat ini memiliki lebih dari 3000 toko dengan 90 persen diantaranya adalah toko tradisional, bisa meningkatkan risiko paparan debu dan kontaminasi mikroba pada produk. “Sehingga Le Minerale berinisiatif menghadirkan segel pada tutup kami untuk memastikan konsumen kita bisa mendapatkan keamanan lebih,” katanya.

Febri pun menyampaikan apresiasinya kepada para mitra dari UI atas kolaborasi yang telah terjalin. Ia menjelaskan terkait penelitian ini, sebelumnya pihaknya memiliki hipotesis terkait manfaat segel pada tutup botol dalam memberikan rasa aman lebih bagi konsumen.

Menurutnya, untuk memastikan hipotesis tersebut, Le Minerale membutuhkan dukungan ilmiah yang kredibel. Kerja sama dengan UI dinilai sebagai langkah tepat untuk menguji dan membuktikan asumsi tersebut secara objektif dan terukur.

Di sisi lain, Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi UI, Chairul Hudaya juga mengungkapkan apresiasinya terhadap kolaborasi yang terjalin antara UI dan Le Minerale. Ia menilai kerja sama tersebut merupakan bentuk sinergi yang selama ini diharapkan banyak pihak, terutama dalam menjembatani hasil riset akademik dengan kebutuhan industri.

Menurutnya, sebagai institusi pendidikan tinggi, UI memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan penelitian yang berdampak. Ia pun menekankan bahwa kolaborasi seperti ini menjawab pertanyaan publik tentang relevansi riset kampus terhadap kebutuhan industri dan masyarakat luas.

“Jadi kami ucapkan terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa ini. Kami diberikan kesempatan dan kemudian hasil penelitian ini memiliki dampak bagi industri, bagi masyarakat sebagai perlindungan konsumen untuk mendapatkan air minum dalam kemasan yang memiliki kualitas yang baik, terutama bagi kesehatan,” kata dia.

Menurutnya, kerja sama ini menjadi tonggak bangkitnya penelitian-yang dilakukan oleh para peneliti UI. “Ini adalah tonggak untuk mengajak para peneliti kita bisa melakukan penelitian yang aplikatif, yang bisa bermanfaat bagi dunia usaha, dunia industri, dan juga masyarakat banyak di Indonesia,” ucapnya.

Ia menegaskan, UI tidak menetapkan kriteria khusus dalam menjalin kerja sama dengan pihak industri. Meski demikian, ia menekankan bahwa integritas ilmiah tetap menjadi prinsip utama dalam setiap kolaborasi yang dijalankan.

Tidak hanya itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Hamdi Muluk turut memberikan apresiasi tinggi terhadap Le Minerale yang tak hanya mendorong penerapan riset ilmiah, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap Hak Kekayaan Intelektual para peneliti.

“UI bangga bahwa hasil riset ini tidak hanya menjadi kontribusi ilmiah, tapi langsung diterapkan industri demi perlindungan masyarakat. Ini selaras dengan semangat UI: Unggul, Impactful,” tutur Prof. Hamdi. (*)

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |