Karakter Unik Spesies Baru Anggrek dari Kalimantan

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Koleksi tanaman anggrek di Indonesia kini bertambah lagi dengan adanya penemuan spesies baru pada Juli 2024. Tim ekspedisi keanekaragaman hayati Balai Taman Nasional Bukit Baka dan Bukit Raya menemukan spesies baru ini kawasaan Gunung Bukit Raya pada ketinggian sekitar 1.320 meter di atas permukaan laut.

Spesies baru ini berasal dari genus Bulbophyllum. Anggrek tersebut telah diberi nama Bulbophyllum bukitrayaense, yang secara resmi diakui sebagai spesies baru dan dipublikasikan dalam jurnal internasional pada 9 Mei 2025. Penamaan tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap lokasi penemuan, sekaligus menjadi identifikasi awal yang penting dalam taksonomi tumbuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karakter Morfologis
Secara morfologis, Bulbophyllum bukitrayaense memiliki sejumlah karakteristik yang memungkinkan para ahli botani membedakannya dari spesies yang telah dikenal sebelumnya dalam genus yang sama. Salah satu spesies yang memiliki kemiripan adalah Bulbophyllum scabrum (Vermeulen & Lamb). Keduanya menunjukkan bentuk permukaan bawah labellum atau bibir bunga yang memiliki tepian bergelombang dua kali lipat, namun perbedaan signifikan tetap dapat diamati.

Anggrek B. bukitrayaense memiliki rasio panjang dan lebar pada labellum-nya yang lebih besar dibandingkan dengan spesies pembanding. Selain itu, permukaan atas labellum memiliki tekstur kasar pada sekitar seperempat bagiannya, yang merupakan karakter fisik yang dapat digunakan untuk identifikasi lapangan. Titik terlebar dari labellum tidak berada pada bagian tengah atau saat kondisi mekar sepenuhnya, melainkan berada pada separuh panjangnya dalam keadaan tidak mengembang.

Salah satu ciri tambahan yang turut menjadi pembeda penting adalah keberadaan struktur indumentum pada ovarium, yaitu permukaan yang ditutupi oleh papillose-muriculate, yaitu sejenis tekstur halus namun menonjol yang bersifat khas dalam anatomi botani.

Selain kemiripannya dengan B. scabrum, spesies ini juga memiliki beberapa kesamaan dengan Bulbophyllum ovalifolium. Namun demikian, bentuk labellum yang menyerupai roket menjadi ciri khas utama yang menandakan perbedaan spesifik.

Ciri lainnya termasuk tepi labellum yang bergelombang dan mendekat ke arah permukaan bawah, bentuk kelopak yang cenderung lonjong, serta adanya lapisan indumentum berupa struktur papilosa-muricate pada bagian ovarium. Kombinasi karakter ini tidak ditemukan bersamaan pada spesies lain, sehingga mendukung statusnya sebagai takson yang berbeda.

Genus Bulbophyllum
Genus Bulbophyllum, tempat spesies ini diklasifikasikan, dikenal sebagai salah satu kelompok dalam keluarga Orchidaceae yang memiliki tingkat keragaman paling tinggi secara global. Diperkirakan terdapat sekitar 2.000 spesies dalam genus ini, dengan persebaran yang luas terutama di kawasan tropis. Kalimantan, sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia, diketahui menjadi habitat bagi hampir 300 spesies dari genus tersebut, menjadikannya wilayah penting untuk studi botani lanjutan.

Seiring dengan terbitnya monografi Bulbophyllum of Borneo, berbagai ekspedisi dan kajian lanjutan telah dilakukan untuk menggali potensi keragaman tumbuhan anggrek di kawasan tersebut. Hal ini mengarah pada penemuan beberapa taksa baru, termasuk B. bukitrayaense, yang menambah jumlah spesies terdokumentasi sekaligus memperkaya pemahaman ilmiah terhadap flora Kalimantan.

Tindak Lanjut Konservasi
Menanggapi temuan tersebut, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kehutanan, Krisdianto, menyampaikan bahwa “Keberhasilan Tim Ekspedisi TNBBBR dalam menemukan spesies anggrek baru ini patut mendapatkan apresiasi. Dengan begitu, peluang penemuan spesies baru lainnya di Kalimantan masih sangat terbuka lebar.”

Ia menekankan pentingnya kegiatan eksplorasi keanekaragaman hayati yang berkelanjutan sebagai bagian dari upaya ilmiah dan konservasi. “Oleh karena itu eksplorasi lebih lanjut sangat dibutuhkan dan tentunya akan menghasilkan lebih banyak temuan keanekaragaman hayati baru di Kalimantan,” ucapnya seperti dikutip dari Antara, 21 Mei 2025.

Irsyan Hasyim berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Apa Itu MERS yang Kini Mewabah di Timur Tengah

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |