TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada akhir pekan lalu ditutup melemah tipis 0,53 persen dari level 7.231 ke level 7.175. Meski bergerak melemah, investor asing mencatatkan pembelian bersih di pasar domestik (net buy) sebesar Rp 149,3 miliar.
Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus, memprediksi indeks saham pekan ini cenderung menguat. “Kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dalam rentang support 7.140 dan resistance 7.320," ucapnya lewat keterangan resmi pada Senin, 2 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indri mengatakan para pelaku pasar diperkirakan akan tetap berhati-hati dalam membuat keputusan. Mengingat perdagangan dalam sepekan kedepan yang akan berlangsung hanya dalam 4 hari yakni 2-5 Juni 2025 karena ada libur Hari Raya Idul Adha.
Di sisi lain, trader juga menanti keputusan final mengenai rencana-rencana kebijakan Presiden Donald Trump. Mengingat pengadilan perdagangan internasional Amerika Serikat telah menyatakan bahwa mayoritas tarif Trump dinyatakan ilegal dan diblokir. Mengacu pada sentimen tersebut, berikut rekomendasi saham yang layak diperdagangkan pekan ini dari analis IPOT.
1. ANTM (PT Aneka Tambang Tbk)
Emiten ANTM masih tetap berada dalam fase kenaikan. Asing masih mencatatkan net buy pada saham ANTM sebesar Rp 233 miliar sepanjang perdagangan pekan lalu. Terlihat volume pembelian saham ANTM masih cukup tinggi dan masih berpotensi berlanjut.
2. BRMS (PT. Bumi Resources Minerals Tbk)
Berdasarkan analisis teknikal, emiten BRMS saat ini tengah berada dalam area konsolidasi dan membentuk area based yang sangat kuat dan berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.
3. BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk)
Berdasarkan analisis teknikal, pergerakan emiten BRIS berada dalam area konsolidasi yang cukup kuat. Volume transaksi BRIS juga terpantau masih cukup tinggi. Selama perdagangan pekan lalu asing masih mencatatkan net buy senilai Rp 232,7 miliar.
*Disclaimer: Berita ini merupakan hasil Analisis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT). Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.