Heboh, Ribuan Tentara Inggris Digunakan dalam Tes Bom Nuklir lalu Diperlakukan seperti Tikus Lab

3 weeks ago 13

Senin, 02 Desember 2024 - 13:26 WIB

loading...

Heboh, Ribuan Tentara...

Sebuah skandal militer Inggris terungkap, di mana para tentara yang digunakan dalam uji coba bom nuklir diperlakukan seperti tikus laboratorium selama bertahun-tahun. Foto/The Mirror

LONDON - Pasukan Inggris yang digunakan dalam uji coba bom nuklir diperlakukan seperti "tikus laboratorium" selama bertahun-tahun setelah mereka kembali ke rumah.

Perlakuan tersebut diungkap The Mirror dalam laporan yang dipublikasikan pada Minggu (1/12/2024). Seorang pejabat menyebut jumlah tentara yang mengalami perlakuan seperti itu mencapai ribuan orang.

Tes darah yang diambil dari para prajurit selama uji coba senjata nuklir selama Perang Dingin diulang lebih dari satu dekade setelah program berakhir.

Beberapa hasil disembunyikan di Atomic Weapons Establishment selama beberapa dekade, dan tidak pernah dimasukkan ke dalam catatan medis para prajurit, sehingga mereka tidak dapat memperoleh diagnosis dan kompensasi yang akurat.

Baca Juga

AS Beri Ukraina Senjata Nuklir untuk Melawan Rusia? Ini Jawaban Gedung Putih

Ketika seorang hakim Pengadilan Tinggi berkesempatan mendengar dari seorang saksi "kelinci percobaan", pengacara Kementerian Pertahanan secara keliru mengeklaim bahwa dia telah meninggal—yang secara efektif mengakhiri peluang terbaik untuk mengungkap kebenaran.

Wali Kota Greater Manchester Andy Burnham berkata: "Ini adalah bukti nyata adanya eksperimen manusia oleh pemerintah Inggris terhadap pasukannya sendiri, tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka."

"Ribuan orang diperlakukan seperti tikus percobaan selama beberapa dekade, dan sudah saatnya mereka diperlakukan sebagai manusia," paparnya.

“Bagi para ilmuwan yang bertanggung jawab menyembunyikan informasi medis tentang veteran dengan dalih keamanan nasional, sementara baik [para tentara] pria maupun dokter umum mereka tidak mengetahuinya, menurut saya merupakan kejahatan serius, dan harus diperlakukan seperti itu oleh mereka yang berkuasa saat ini," imbuh Wali Kota Burnham.

Baik Perdana Menteri Keir Starmer maupun Menteri Pertahanan John Healey, belum menanggapi permintaan untuk bertemu para veteran sejak mereka menjabat, atau terlibat dalam tindakan hukum massal yang dapat merugikan pembayar pajak sebesar £5 miliar.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Tentara Israel Kawal...

21 menit yang lalu

Eksistensi Palestina...

1 jam yang lalu

Elon Musk Tuding Joe...

2 jam yang lalu

Siapa Abu Mohammad al-Julani?...

3 jam yang lalu

Aliansi Sayap Kiri Filipina...

4 jam yang lalu

3 Alasan yang Membuat...

5 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |