Gitaris Ricky Siahaan Berpulang: Jejak Seringai di Dunia Metal

6 hours ago 5

Perjalanan musik band Seringai yang baru saja ditinggal pergi gitaris legendarisnya, Ricky Siahaan.

23 April 2025 | 22.50 WIB

Grup musik Seringai saat tampil dalam acara Joyland Festival 2022 di GBK Softball Stadium, Senayan, Jakarta, Jumat, 4 November 2022. Seringai tampil dengan membawakan lagu berjudul Dilarang di Bandung, Serigala Militia, omong kosong dan Adrenalin Merusuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna

material-symbols:fullscreenPerbesar

Grup musik Seringai saat tampil dalam acara Joyland Festival 2022 di GBK Softball Stadium, Senayan, Jakarta, Jumat, 4 November 2022. Seringai tampil dengan membawakan lagu berjudul Dilarang di Bandung, Serigala Militia, omong kosong dan Adrenalin Merusuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka menyelimuti musik cadas Tanah Air. Tur internasional band heavy metal Indonesia, Seringai diliputi kesedihan. Ricky Siahaan, sang gitaris legendaris sekaligus salah satu pendiri Seringai meninggal dunia di usia 48 tahun saat tengah menjalani rangkaian konser tur mereka yang bertajuk “Seringai Wolves of East Asia Tour 2025”.

“Ricky Siahaan has left the stage. Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang,” tulis akun Instagram resmi Seringai, dikutip pada Minggu 20 April 2025 yang dilansir dari Antara, Ahad, 20 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihak manajemen segera memberikan informasi lebih lanjut mengenai prosesi pemakamannya. Band mengenang Ricky sebagai sosok yang selalu memberi energi, tawa, dan semangat, baik saat di atas panggung maupun di luar panggung.

Ricky lahir dengan nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan di Tanjung Pandan, Belitung, pada 5 Mei 1976. Karier musiknya dimulai pada tahun 1995 saat ia membentuk band bernama Chapter 69. Setelah itu, ia bergabung dengan band hardcore Buried Alive dan kemudian menjadi gitaris Step Forward pada tahun 1999.

Awal Mula dan Formasi Seringai

Grup musik heavy metal dari Indonesia, Seringai dibentuk pada 2002 dengan beranggotakan Arian 13, Ricky Siahaan, Sammy Bramantyo dan Edy Khemod. Sejak debutnya, band Seringai telah merilis sebanyak empat album yang terdiri dari satu album mini dan tiga album studio.

Dirangkum dari p2.stekom.ac.id, awal terbentuknya band Seringai bermula dari Arian, vokalis yang saat itu baru saja bubar dari grup musik sebelumnya, Puppen. Ia kemudian punya ide untuk membuat band baru dengan konsep musik yang berbeda dari yang pernah mereka mainkan. Arian mengajak Ricky Siahaan dari band Step Forward untuk bergabung membentuk grup baru. Bersama gitaris Adhitya Ardinugraha dari Pure Saturday, bassis Regina Citra Arini dari Traxap, dan drummer Edy Khemod, mereka membentuk band bernama Derai. Musik Derai terinspirasi dari band-band seperti At the Drive-In, Texas is the Reason, dan Kiss It Goodbye.

Namun, usia Derai tidak lama. Arian dan Ricky merasa musik yang mereka buat belum sesuai dengan kemampuan mereka. Saat mereka mulai memainkan lagu-lagu dari Black Sabbath dan Black Flag hanya untuk bersenang-senang, mereka menemukan konsep musik yang lebih cocok untuk band mereka.

Setelah itu, Arian mengajak Khemod untuk menjadi drummer, Ricky Siahaan sebagai gitaris, dan Toan sebagai pemain bass. Namun, karena kesibukan masing-masing, Toan akhirnya mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh Sammy Bramantyo.

Musik Seringai

Seringai memulai tampil dengan merilis album mini berjudul High Octane Rock pada tahun 2004. Album pertama mereka, Serigala Militia, keluar pada tahun 2007. Pada 2010, Seringai merilis film dokumenter berjudul Generasi Menolak Tua yang menceritakan perjalanan karier mereka, disutradarai oleh Sammy Bramantyo dan dirilis dalam bentuk DVD box.

Album kedua mereka, Taring, dirilis pada 2012. Setahun berikutnya, pada 2013, Seringai mendapat kesempatan menjadi band pembuka dalam konser Metallica di Jakarta. Di tahun yang sama, mereka merilis maxi single berjudul Tragedi/Sang Lelaki dalam bentuk piringan hitam. Album ketiga mereka, Seperti Api, dirilis pada 29 Juli 2018.

Gaya Musik

Musik yang dimainkan Seringai dikenal keras dan identik dengan musik underground yang berbeda dari arus utama. Namun, Seringai pernah melalui fase di mana mereka tidak selalu ingin menjadi band metal.

Dalam sebuah podcast berjudul High Octane Podcast, Arian13 mengaku bahwa awalnya mereka ingin mencoba musik yang mirip dengan At The Drive-In, yaitu post-hardcore. Para personel Seringai juga mengakui bahwa mereka sempat mempertimbangkan untuk membawa nuansa musik selain metal, termasuk post-hardcore.

Pilihan editor: Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal karena Serangan Jantung

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |