Gedung Barang Loak di Cina Ini Ternyata Pusat Dagang iPhone Curian

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada yang menyangka sebuah menara perkantoran bernama Feiyang Times di Shenzhen, Cina, menjadi tujuan akhir iPhone curian dari Amerika Serikat dan Eropa. Sebagian besar ponsel Apple ini dijual kembali sebagai barang bekas. Ada juga yang dibongkar untuk diambil komponennya. Rahasia gedung itu terungkap oleh salah satu korban yang melacak perjalanan iPhone 15 Pro miliknya, sejauh 10 ribu kilometer,

Gedung Feiyang Times dikenal oleh warga lokal sebagai tempat untuk pusat perbaikan dan jual-beli iPhone bekas. Belakangan terungkap bahwa lokasi itu merupaka pusat perangkat curian. Para pedagang di lantai empat gedung tersebut menjual iPhone bekas dari Amerika dan Eropa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagian perangkat yang dijual merupakan hasil tukar tambah resmi. Artinya, mayoritas iPhone tersebut sudah dikembalikan konsumen kepada operator maupun toko ponsel, ketika membeli model terbaru. Namun, Feiyang Times sudah dijuluki sebagai “gedung iPhone curian” oleh dalam berbagai komunitas pengguna gawai Apple.

Uniknya, para pengunjung pusat dagang itu masih mau membeli iPhone dalam kondisi terkunci. Alasan ini membuat Feiyang Times menjadi tujuan akhir para maling iPhone.

Mengutip 9to5Mac, Sam Amrani adalah salah satu pengguna yang gigih melacak iPhone miliknya. Perangkat itu dirampas oleh dua orang pengendara sepeda listrik di London. Metode penjamberatan lazin terjadi di kota tersebut, ketika pelaku masuk ke trotoar dan kabur setelah merampas ponsel. Amrani sedang berbalas pesan WhatsApp ketika ponsel dicuri.

Selama beberapa hari, iPhone miliknya berpindah ke beberapa lokasi di London. Sepekan kemudian, ponsel itu terdeteksi di Kowloon, Hong Kong, sebelum berakhir di Feiyang Times yang ada di Shenzhen. Sejauh ini, para penjual iPhone asal AS dan Eropa di Feiyang Times mengaku tidak tahu bagaimana cara gawai-gawai buatan Apple itu sampai ke Cina.

Dicopet dalam Keadaan terkunci

Menurut laporan yang sama, iPhone yang tidak terkunci memang lebih bernilai. Namun, hampir setiap komponen pada ponsel yang terkunci masih bisa dijual. Dalam beberapa kasus, korban yang iPhone-nya dicopet dalam kondisi terkunci menyatakan mendapat pesan iMessage berisi ancaman. Pesan itu biasanya untuk memaksa korban membuka kunci perangkat.

Pelaku cenderung mengaku sebagai pedagang daur ulang, alih-alih maling. Bila tidak menyerahkan sandi, pelaku menyebut tak bisa mengembalikan iPhone ke setelan pabrik dan menghapus data di dalamnya.

Motherboard ponsel lamamu akan dijual ke pelanggan lain. Mungkin mereka akan meretas ponselmu atau mencuri kartu kreditmu, atau menghubungi keluargamu. Kadi kami sarankan kamu segera menghapusnya,” begitu bunyi salah satu pesan, dikutip oleh 9to5Max.

Ancaman ini tidak berdasar lantaran tidak ada cara untuk mengakses data pribadi dari iPhone yang terkunci. Namun, bahasa yang digunakan para pencuri kerap mengintimidasi sehingga bisa menipu korban yang kurang memahami teknologi.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |