FDA Bertemu OpenAI Bahas Penggunaan AI untuk Obat-obatan

2 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat bertemu dengan OpenAI untuk membahas penggunaan kecerdasan buatan. Mengutip dari Wired, pertemuan ini diduga bagian dari upaya FDA untuk mempercepat persetujuan obat-obatan dengan menggunakan AI.

Pertemuan ini menyusul setelah adanya acara pertemuan tahunan American Hospital Association pada pekan lalu. Komisioner FDA Marty Makary bicara perihal potensi AI untuk membantu persetujuan perawatan baru untuk diabetes dan jenis kanker tertentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Makary juga membuat cuitan di akun media sosial X pribadinya, menjawab status yang dibuat oleh akun resmi American Hospital Association pada Rabu, 7 Mei 2025. Status itu bertuliskan bahwa Makary bicara soal pemendekan proses persetujuan obat dan manfaat AI.

“Mengapa butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk obat baru dipasarkan?” kata Makary, membalas unggahan tulisan tersebut.

Kemudian atas nama FDA, Makary mengatakan itu sebuah pertanyaan besar yang belum pernah diajukan. Dia juga mempertanyakan kenapa FDA tidak dimodernisasi dengan AI dan hal lain. “Kami baru saja menyelesaikan tinjauan ilmiah pertama kami yang dibantu AI untuk sebuah produk dan itu baru permulaan,” tulis Makary.

Tetapi Makary tidak menyebutkan spesifik perihal apakah OpenAI termasuk dalam inisiatif ini. Menurut sumber Wired, tim kecil dari OpenAI telah bertemu FDA dan dua rekanan dari Departemen Efisiensi Pemerintah beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir.

“Kelompok tersebut telah membahas sebuah proyek yang disebut cderGPT, yang kemungkinan merupakan singkatan dari Center for Drug Evaluation,” tulis Wired.

Kelompok itu kemungkinan akan mengatur obat bebas dan obat resep di Amerika Serikat dan Research GPT. Dalam pertemuan ini belum ada kontrak yang ditandatangani.

Soal kabar ini, OpenAI belum berkomentar. Namun Komisaris FDA Robert Califf mengatakan tim peninjau lembaganya sudah menggunakan AI selama beberapa tahun. “Akan menarik untuk mendengar rincian bagian mana dari peninjauan yang 'dibantu AI' dan apa artinya,” tulis kata kepada Wired.

Juru Bicara Kelompok Industri PhRMA Andrew Powaleny menuturkan, memastikan obat-obatan dapat ditinjau kembali keamanan dan efektivitasnya secara tepat waktu tentu sangat penting. "Walaupun AI masih dalam tahap pengembangan, pemanfaatannya memerlukan pendekatan yang cermat dan berbasis risiko dengan pasien sebagai pusatnya.”

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |