Fakta-Fakta Pemain Asing IBL Impor Permen Ganja dari Thailand

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Bandara Soekarno-Hatta menangkap pemain basket asing yang berlaga di Indonesian Basketball League (IBL), Jarred Dwayne Shaw (JDS), usai ketahuan mengimpor permen mengandung ganja atau Delta 9 THC (tetrahydrocannabinol) dari Thailand. Pemain yang membela klub Tangerang Hawks Basketball itu diringkus saat akan mengambil paket permen tersebut di lobi apartemen di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

"Paket Delta 9 THC dalam bentuk permen sebanyak 133 pieces," ujar Wakil Kepala Polres Bandara Soekarno Hatta Ajun Komisaris Besar Joko Sulistiono saat konferensi pers, Kamis 13 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Joko, barang haram tersebut disamarkan Jarred dengan dikemas sebagai permen vitamin bermerek Vita Bate. Pemain asal Amerika Serikat itu diketahui memesan paket permen ganja itu ke temannya yang merupakan seorang wanita di Thailand. "Paket di custom (bea cukai) sejak Januari 2025, bentuk dan bungkus permen dipesan khusus," kata Joko.

Lebih lanjut, simak fakta-fakta penangkapan pemain asing IBL yang impor permen ganja tersebut berikut ini.

Awal Mula Terungkap

Terungkapnya kasus ini berawal dari informasi Bea dan Cukai yang mencurigai adanya tindak pidana peredaran gelap narkotika golongan I yang dikirim dari Thailand ke Indonesia melalui jasa pengiriman. Paket tersebut berupa satu paket EMS world Thailand dengan alamat pengiriman North Silem RD Bangkok Thailand dikirim ke alamat Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Dalam paket tersebut berisi 20 bungkus permen bertuliskan Vita Bate yang mengandung narkotika golongan 1 jenis delta 9 THC. "Dengan jumlah keseluruhan 132 bungkus, berat total 869 gram," ucap Joko. 

Berdasarkan informasi tersebut, polisi dan bea cukai melakukan investigasi bersama dan menangkap Jarred pada Rabu, 7 Mei 2025, pukul 21.47 di lobi apartemen di Cisauk. "Dia ditangkap ketika mengambil paket tersebut," kata Joko. 

Motif Memesan Permen Ganja

Wakapolres kemudian mengungkapkan motif dan alasan pemain basket bertinggi badan 211 sentimeter itu mengonsumsi dan mengimpor permen ganja dari Thailand. "Motif pelaku adalah lifestyle atau gaya hidup menjalani kehidupan sosial sehari sehari di Jakarta," ungkap dia.

Menurut Joko, Jarred menggunakan permen ganja ini setelah selesai berolahraga agar merasa rileks. “Menurut pelaku, dampaknya bisa merasakan fly. Pelaku mengonsumsi narkotika ini apabila sudah selesai olahraga karena butuh relaksasi untuk menjalani kehidupan sehari hari  karena dia masih aktif sebagai atlet basket."  

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bandara Soekarno Hatta Ajun Komisaris Michael Tandayu mengatakan, Jarred sudah lama mengonsumsi ganja dan kecanduan. "Karena dia sudah terbiasa mengkonsumsi ganja di negaranya Amerika dan Thailand yang penggunaanya bebas dan ketika tinggal di Indonesia dia tidak bisa menghilangkan kebiasaan itu," ujar Michael. 

Berencana Impor dalam Jumlah Besar

AKBP Joko Sulistiono mengatakan, atlet basket berusia 34 tahun itu berencana mengimpor permen ganja dari Thailand  ke Indonesia dalam jumlah yang besar jika pengiriman pertama paket ini berhasil. "Dari hasil keterangan pelaku, baru kali ini melakukan, tapi kalau berhasil di pengiriman pertama ini  dia akan membawa barang dengan jumlah lebih banyak," ucap Joko saat konferensi pers di kantornya, Rabu 14 Mei 2025.  

Menurut Joko, Jarred Shaw memesan paket permen yang mengandung narkotika golongan I itu dari seorang wanita di Thailand. Wanita tersebut adalah teman dekatnya ketika pemain basket profesional itu tinggal di Thailand. "Mereka merencanakan impor Delta 9 THC dengan sangat matang, bahkan mendesain kemasannya agar lolos pemeriksaan saat pengiriman," kata dia.

Paket Delta 9 THC itu dibungkus dengan kemasan vitamin bertuliskan Vita Bate dengan tujuan mengelabui petugas saat proses pengiriman permen ganja itu. "Bentuk dan desain kemasan sesuai keinginan JDS," tuturnya.  

Akan Jual Permen Ganja Karena Melihat Peluang Besar

Kasar Resnarkoba Michael Tandayu mengungkap peran Jarred dalam kasus kepemilikan 132 buah permen ganja itu. Mulai dari dari memesan, membeli, dan terlibat dalam pengiriman dari Thailand ke Indonesia. Kepada penyidik, Jarred mengaku paket pertama permen ganja itu rencananya akan dipakai sendiri dan dibagikan ke rekan sesama pemain basket. "Dia berniat mengedarkan ke teman temannya di Indonesia," ucap Michael.

Jarred disebut menangkap peluang besar menjual belikan permen ini ke Indonesia sebagai bisnis tambahan selain menjadi atlet basket profesional. "Kalau ini berhasil bisa masuk ke Indonesia, dia bilang pasti akan heboh dan akan banyak orang yang cari barang terlarang ini ke dia," tutur dia.

Michael mengatakan, mengedarkan permen ganja tersebut bukan menjadi mata pencarian utama Jarred jika dibandingkan pendapatannya sebagai pemain basket profesional yang besar. Namun, Jarred melihat ada kesempatan dan peluang untuk menjual ganja dalam bentuk permen tersebut di Indonesia." Selain memang akan dikonsumsi sendiri dia menjual untuk sampingan dan mencari uang tambahan," ujarnya.

Menurut Michael, Jarred yakin peluang bisnis permen ganja ini akan ramai dan heboh di Indonesia karena barang yang akan ia jual tersebut belum ada di Indonesia. "Dia berpikir ganja sulit didapatkan di Indonesia dan berbeda dengan di negaranya Amerika dan Thailand, jika dia menjual maka pasti akan ramai yang membeli," ungkapnya.  

Di Thailand, Jarred membeli permen ganja tersebut seharga US$ 400 atau sekitar Rp 6,4 juta untuk 20 bungkus permen. Setiap bungkus berisi 5-10 buah permen warna warni. "Rencananya dijual di sini sempat kami tanyakan, akan tetapi yang bersangkutan belum memikirkan harga yang akan dijual berapa," kata Michael.  

Joniansyah berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |