Duh! Kasus TBC Indonesia Nomor Dua Terbanyak di Dunia

1 week ago 15

Seorang kerabat sedang membetulkan masker oksigen pasien tuberkulosis di rumah sakit tuberkulosis pada Hari Tuberkulosis Sedunia di Hyderabad, India, 24 Maret 2018. (AP Photo/Mahesh Kumar A., File)

Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular kronis yang masih menjadi masalah serius bagi kesehatan masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi paru-paru, serta dapat juga menyerang tulang, kelenjar, dan kulit.

Pada tahun 2024, diperkirakan ada sekitar 1.060.000 kasus tuberkulosis di Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia dengan kasus TBC terbanyak kedua di dunia setelah India.

Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr Ina Agustina Isturini mengatakan bahwa jumlah orang yang terdeteksi serta pengobatan TBC terus meningkat tahun ini. Setidaknya sejak awal Maret 2025 terdeteksi 889 ribu warga yang tertular TBC.

“Kementerian Kesehatan sendiri telah berhasil mendeteksi 889 ribu orang yang terkena tuberkulosis sejak awal Maret 2025. Adapun jumlah tersebut merupakan 81 persen dari target deteksi 2024 sebesar 1.092.000 orang,” kata dr Ina dalam paparan konferensi pers dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia yang digelar secara daring, Senin (24/3).

Lebih lanjut, Ina mengatakan penemuan kasus tuberkulosis dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari sisi proporsi. Begitu juga dengan jumlah kasus yang diobati.

Misalnya, pada 2022 telah terdeteksi 723.309 kasus atau 77 persen kasus dari total estimasi 1.060.000 kasus tuberkulosis di Indonesia. Sebanyak 635.840 kasus atau 88 persen kasus yang ditemukan berhasil diobati.

Lalu pada 2023, jumlah kasus yang terdeteksi adalah 821.200 dari estimasi total 1.060.000 kasus, yang berarti 77 persen. Jumlah kasus yang diobati adalah 722.863 kasus atau 88 persen dari kasus yang ditemukan.

Sementara itu, kasus tuberkulosis yang ditemukan dibagi menjadi dua kategori, yakni TB sensitif obat dan TB resisten obat. TB sensitif obat merupakan jenis yang paling banyak ditemui sejak tahun lalu, yaitu berjumlah 879.354 kasus. Sedangkan TB resisten obat ditemukan hanya pada 9.779 kasus atau 1,1 persen dari seluruh estimasi kasus.

Kendati menular dan sebabkan kematian, namun penyakit ini dapat disembuhkan dengan meminum obat secara teratur sampai benar-benar dinyatakan sembuh oleh dokter sehingga bisa memutus rantai penularan TBC.

Upaya penanggulangan TBC di RI

1. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG merupakan program esensial pemerintah yakni imunisasi dasar lengkap,
diantaranya memberikan vaksin BCG pada seluruh lapisan masyarakat yang berusia 1 bulan.
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah bayi untuk terinfeksi tuberculosis.

2. Surveilans TBC

Surveilans merupakan kegiatan pengamatan, pencatatan, analisis, pelaporan dan diseminasi hasil yang dilakukan secara terus menerus untuk memberikan gambaran masalah dalam hal ini kasus TBC. Sehingga dapat memberikan masukan pembuatan kebijakan yang sesuai untuk menangani masalah tersebut.

Surveilans TBC di Indonesia ada yang pasif dan aktif, pasif ketika pengumpulan datanya diambil dari data sekunder pencatatan kasus di setiap fasyankes.

Sedangkan aktif adalah kegiatan surveilans yang pengumpulan datanya ditujukan untuk
menemukan kasus baru dengan skrining orang disekitar pasien.

3. TOSS TBC (Temukan dan Obati Sampai Sembuh)

Ini adalah gerakan kampanye kesehatan pemerintah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menekan angka TBC di Indonesia. Pendekatan yang digunakan yakni menemukan gejala serupa TBC secara masif untuk didiagnosis, diobati dan diawasi sampai

sembuh agar dapat memutus rantai penularan.

4. TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis)

TPT ini merupakan pendekatan eliminasi TB pada kelompok TB laten yaitu orang yang memiliki bakteri TBC di dalam paru-parunya namun orang tersebut tidak sakit.

Meskipun orang ini tidak akan menularkan apabila tidak batuk, namun seseorang tidak selalu dalam kondisi sehat. Sehingga dalam rangka mengurangi kemungkinan sakit TBC ketika imunitas tubuh menurun dan berpotensi menularkan ke orang lain dan munculah upaya ini. TPT ini yakni memberikan OAT kepada kelompok TB Laten untuk mencegah sakit TBC.

5. Peningkatan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan TBC

Peningkatan kapasitas fasyankes ini dilakukan pemerintah mulai dari pemerataan layanan TBC, peningkatan kemampuan SDM, peningkatan infrastruktur faskyankes agar tidak mendukung penularan TBC di area fasyankes, serta pengadaan alat dan bahan diagnosis serta obat obatan.

Untuk pencegahan, tidak ada salahnya melakukan skrining TBC, berobat ke faskes segera apabila sakit, apabila terdiagnosis TBC jangan panik dan lakukan pencegahan penularan dengan tepat dan pengobatan dengan tuntas.

https://lithuanianjoomla.com/

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |