REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dugaan pungutan liar (Pungli) kepada orang tua siswa untuk acara pentas seni (Pensi) SMPN 2 Bandung yang akan diselenggarakan Desember 2025 mencuat ke permukaan. Orang tua siswa dikabarkan diminta sejumlah dana sebesar Rp 500 ribu untuk mendukung acara tersebut.
Informasi yang dihimpun, pensi yang bakal digelar nanti mengundang sejumlah band papan atas bahkan di antaranya mengundang DJ. Orang tua siswa yang hanya memberi Rp 250 ribu pun mendapatkan cemoohan.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, kegiatan pensi SMPN 2 Bandung pada Desember tahun 2025 mendatang merupakan inisiatif dari OSIS. Ia menyebut kegiatan tersebut tidak dikelola langsung oleh sekolah.
"Barusan saya sudah konfirmasi ke Kepala Sekolah SMP 2. Jadi intinya itu kegiatan inisiasi OSIS jadi tidak dikelola langsung oleh sekolah, tapi inisiasi OSIS," ujar Asep, saat dihubungi wartawan, Senin (20/10/2025).
Ia menjelaskan mereka yang hendak bergabung sebagai panitia pensi diperbolehkan dan apabila tidak maka tidak menjadi masalah. Di kepanitiaan sendiri, kata Asep, terdapat iuran antara panitia untuk kegiatan tersebut dan diminta dihentikan.
"Cuma disana memang panitia, ada misalnya kewajiban kan begitu. Untuk misalnya iuran, tapi iuran itu saya minta kalau itu tetap dilaksanakan, saya tidak mau ya, malah yang komplain dari orang tua murid. Itu kan tidak bagus," kata dia.
Asep memastikan, belum ada uang yang ditarik oleh panitia. "Ini belum dilaksanakan, belum ada tarikan uang, tolong ya. Belum," kata dia.
Dengan adanya dugaan Pungli yang mencuat, kata Asep, rencana pensi yang digelar Desember tahun 2025 bakal diundur. "Barusan harusnya dilaksanakan bulan Desember, diundur, sambil mau dievaluasi kembali dari sumber dananya," kata dia.
Ia menegaskan dan meminta kepala sekolah agar melarang atau tidak melaksanakan kegiatan yang mengarah ke Pungli. Namun begitu, pihaknya tidak ingin menghalangi kreativitas siswa. "Saya minta kepala sekolah yang sifatnya pungli dan sebagainya, saya minta untuk tidak dilaksanakan kalau toh ada Pungli," kata dia.
Ia menegaskan bahwa kegiatan pensi yang akan dilaksanakan digelar oleh OSIS. Namun, pihaknya akan terus mempelajari kegiatan tersebut. "Kalau misalnya itu akan merugikan orang tua murid, ya saya pasti akan menghentikan kegiatan itu. Saya tidak akan memberikan ruang untuk itu," kata dia.
Menurutnya, OSIS yang hendak melaksanakan kegiatan tersebut pun berusaha mencari sponsor dan lainnya. Asep pun meminta apabila hendak melaksanakan pensi agar mengundang seniman yang berada di Kota Bandung.
"Jadi kalau kita ngundang-ngundang artis terkenal, itu kan ada konsekuensi, biayanya besar, risikonya juga gede. Tapi lebih pentas seni ini, yuk kita memanfaatkan potensi seni yang ada di sekolah itu sendiri, termasuk potensi seni yang ada di Kota Bandung," kata dia.