loading...
Ketua Persepi, Philip J Vermonte menanggapi permintaan lembaga survei Poltracking yang meminta Persepi minta maaf atas putusan hasil survei Pilkada Jakarta yang dirilis Poltracking. Foto/Dok.uiii.ac.id
JAKARTA - Lembaga survei Poltracking meminta Persepi meminta maaf atas putusannya berkaitan hasil survei Pilkada Jakarta 2024 yang dirilis Poltracking lantaran dinilai tak bisa membaca data.
Namun, Persepi enggan menyampaikan permintaan maaf lantaran putusan itu tidak menilai benar salahnya survei.
"Kalau menurut teman-teman, gimana tadi dengan penjelasan tadi, sudah cukup gamblang kan. Menurut saya ini bukan soal tadi, salah atau benar, kita hanya mau lihat ini yang prosedurnya diikuti atau nggak," Ketua Persepi, Philip J Vermonte pada wartawan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/11/2024) malam.
Menurutnya, pemeriksaan data survei Poltracking dilakukan untuk memastikan validitas data dan telah terverifikasi saja, bukan memutuskan benar salahnya.
Oleh karena itu, dalam putusannya pun Dewan Etik Persepi menyatakan data tersebut tak bisa diverifikasi dan sulit dipastikan validitasnya.
Soal penargetan, kata dia, sejatinya pun tidaklah benar lantaran dalam proses pemeriksaan berkaitan data pun dia hadir. Adapun soal dugaan pengancaman melalui WhatsApp Group (WAG) pun sejatinya tak benar pula lantaran kalimat dimaksud hanya berupa kalimat umum.
"Bahwa teman-teman Poltracking merasa itu target, saya bisa pastikan nggak ada pentargetan karena saya ada di situ waktu lagi pemeriksaan," tegas Philip J Vermonte.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya