Diduga Gagal Bayar Sekitar Rp 210 Miliar, Situs Koperasi Melania Masih Beroperasi

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Situs Koperasi Melania atau Melania Credit Union (MCU)–koperasi yang diduga gagal bayar simpanan anggotanya total sekitar Rp 210 miliar–terpantau masih bisa diakses oleh publik hingga saat ini.

Berdasarkan penelusuran pada laman beralamat melaniacu.com itu, Tempo bisa mengakses sejumlah layanan informasi yang ditampilkan di sana. Salah satu informasi yang bisa diakses adalah bagian pendaftaran. Dalam tata letak situs Melania Credit Union, informasi pendaftaran anggota berada pada bagian paling atas situs; berderetan dengan menu lainnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo bisa mengetuk informasi “Daftar Online” yang hurufnya ditampilkan berwarna biru muda. Selepasnya, tampilan situs berganti pada satu halaman yang menyajikan informasi untuk mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi. Pada halaman yang sama, terdapat bagian “Unduh Formulir Aplikasi Kredit”. 

Calon anggota dipersilakan untuk melakukan pendaftaran secara daring dengan mengisi formulir yang disediakan. Layanan daring itu juga didorong dengan situasi pandemi Covid-19 yang kala itu mengharuskan masyarakat untuk melakukan pembatasan interaksi fisik. 

“Kini, pemohon dapat langsung membuka rekening tanpa harus hadir ke kantor cabang MCU terdekat,” mengutip dari laman MCU, Kamis, 17 April 2025. 

Pada halaman yang sama, situs itu menyajikan informasi ihwal dokumen-dokumen yang harus dibawa ke kantor Koperasi Melania saat melakukan pembukaan rekening. Dokumen itu berupa bukti nomor referensi dari formulir yang telah diisi dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). 

Ketika Tempo mengetuk bagian “Unduh Formulir Aplikasi Kredit”, halaman situs dialihkan pada bagian pengumuman dan informasi. 

Terdapat tiga bagian yang ada pada halaman itu. Pada bagian yang disebutkan sebagai regulasi operasional kantor, ada sebanyak 28 dokumen dalam format Portable Document Format (PDF) yang bebas diunduh publik. Dokumen itu berisikan informasi hari libur koperasi; hasil pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT); formulir permohonan kredit; dan siaran pers. 

Selain itu, ada informasi bertuliskan rapat anggota MCU yang memuat 17 macam dokumen PDF. Dokumen yang disajikan di sana terdiri dari undangan rapat anggota; undangan rapat anggota luar biasa; undangan pra-rapat anggota tahunan; dan tata tertib rapat anggota tahunan. 

Pada bagian ketiga yang berjudul “Panitia Pemilihan Pengurus dan Pengawas MCU” terdapat dua dokumen yang memuat informasi seputar tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan pengurus koperasi MCU. Dokumen berjudul “Keputusan Panitia Pemilihan MCU Nomor 001 Tahun 2020” mengatur soal teknis pemilihan pengurus MCU periode 2022-2026. Adapun periode kegiatan pemilihan itu berlangsung pada 1 September 2020 dan berakhir pada 13 Februari 2022 yakni momen pengusulan pengesahan pengurus dan pengawas terpilih kepada rapat anggota.

Tempo juga mencoba menghubungi nomor telepon bagian administrasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada pukul 13.52 WIB hari ini. Kendati demikian, pesan yang dikirimkan menunjukkan tanda centang satu. Dalam aplikasi WhatsApp, centang satu berarti nomor yang dihubungi sedang tidak aktif. Selain itu, pengguna WhatsApp yang didaftarkan sebagai akun bisnis itu juga memberikan keterangan “Closed today”. 

Tempo mencoba menghubungi pengurus Koperasi Melania untuk mengkonfirmasi masih beroperasi laman melaniacu.com di tengah dugaan gagal bayar. Kendati demikian, hingga kini Ketua Melania Credit Union Andreas Indrayadi dan Wakil Ketua Melania Credit Union Djoko Susilo belum membalas pesan yang dikirimkan. Adapun pesan yang dikirimkan kepada Djoko Susilo menunjukkan centang satu. 

Koperasi Kredit Melania Credit Union diduga mengalami gagal bayar simpanan anggota akibat kredit macet atau non-performance loan (NPL) yang tidak dilaporkan manajer. 

Catatan Tempo, koperasi kredit yang awalnya didirikan untuk kepentingan umat gereja Paroki St. Melania itu mengalami gagal bayar simpanan anggota senilai Rp 210 miliar akibat kredit macet sebesar Rp 263 miliar atau 87 persen dari total aset. 

Anggota koperasi yang tergabung dalam Komite Krisis menyatakan macetnya penarikan uang tabungan para anggota Koperasi Melania telah terjadi sejak Juni 2023. Juru bicara Komite Krisis Yunita Tan mengatakan pengurus dan manajer bilang kepada anggota dan non-anggota yang menyimpan uangnya bahwa masih banyak tagihan di luar yang belum masuk ke rekening koperasi.

Tempo mengonfirmasi hal ini kepada pengurus dan manajer Melania Credit Union. "Silakan ke pengurus saja ya. Mohon maaf," kata Manajer Koperasi Kredit Melania, William Setiadi, melalui WhatsApp, Sabtu, 12 April 2025. 

Pada Jumat, 11 April 2025 Tempo mewawancarai seorang anggota koperasi yang datang untuk mengambil uang tabungannya. Ibu paruh baya yang ditemui Tempo mengatakan duitnya sudah tertahan sekitar Rp 350 juta sejak Juni 2023. ""Sudah lama ini begini. Alasan pegawai bilang uangnya masih banyak di luar," ujar dia yang bolak balik datang ke kantor koperasi.

Pengamatan Tempo Jumat siang itu, kantor Koperasi Melania Credit Union yang berpagar hitam itu tertutup rapat dan digembok. Hanya tampak sepeda motor parkir di dekat pintu garasi. Tak terlihat pengurus maupun pegawai koperasi yang bertugas. 

Petugas keamanan yang ditemui Tempo di kantor Melania, Sandi Agus mengatakan, tidak ada lagi pegawai koperasi yang bekerja. Ia tak ingat persis waktunya. Pun dengan pengurus dan pengawas koperasi tak pernah datang. "Karyawan sudah banyak yang keluar, karena tidak digaji," kata Sandi.

Koperasi Melania berdiri sejak 1991 dari sekelompok orang di lingkungan Gereja Santa Melania. Pada 2003, koperasi ini menjadi terbuka untuk umum dengan mendapat pengesahan dari Wali Kota Bandung melalui Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Nomor 512/BH.12-DISKOP/2003 tanggal 13 Februari 2003.

Martha Warta Silaban, Han Revanda berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |