REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan demonstran masih turun ke jalan dalam aksi demonstrasi pada Senin (1/9/2025). Pantauan Republika, sejak pukul 13.00 WIB, massa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) memenuhi gedung DPR RI.
Sekitar pukul 14.57 WIB, massa dari elemen mahasiswa lain, yakni BEM Nusantara, mulai berdatangan ke depan Gedung DPR. Kehadiran mereka semakin menambah jumlah demonstran yang sudah lebih dulu hadir. Menjelang pukul 15.30 WIB, gelombang mahasiswa semakin ramai, meskipun belum mencapai puncak massa.
Seorang mahasiswa yang ditemui Republika menyebutkan bahwa aksi kali ini baru tahap awal. Menurutnya, belum semua universitas ikut bergabung dalam aksi Senin ini. “Puncaknya mungkin hari Kamis atau Jumat. Hari ini hanya beberapa saja yang datang, semacam pemanasan,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah universitas yang terlihat mengirimkan massa aksi di antaranya Universitas Nusa Mandiri, Universitas Borobudur, Universitas PTIQ Jakarta, Universitas Tanri Abeng, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Masing-masing hadir dengan atribut kampus dan membawa pernyataan sikap mereka.
Menariknya, dalam aksi kali ini juga tampak sejumlah figur publik yang turut menyuarakan aspirasi rakyat. Beberapa nama yang hadir antara lain Ferry Irwandi, Andovi Da Lopez, Jovial Da Lopez, serta komika Ge Pamungkas. Kehadiran mereka sempat menarik perhatian massa dan membuat suasana semakin hidup.
Para figur publik tersebut tak segan berdiri di antara mahasiswa, mengangkat poster, dan menyampaikan orasi singkat yang isinya mendorong perbaikan sistem pemerintahan dan keadilan sosial.
Hingga menjelang sore, aparat keamanan dari kepolisian terlihat berjaga ketat di sekitar kawasan Senayan. Beberapa kendaraan taktis dan barikade kawat berduri disiagakan untuk mengantisipasi membludaknya massa. Situasi relatif kondusif, meski sesekali terdengar yel-yel keras dari mahasiswa yang menuntut agar wakil rakyat di DPR segera merespons aspirasi mereka.
Aksi demonstrasi diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Adapun tuntutan yang diaspirasikan, melihat dari kertas yang dibagikan:
1. Evaluasi dan pecat seluruh anggota DPR RI yang tidak pro dan tidak mendeskreditkan rakyat.
2. Sahkan UU Perampasan Aset dan bersihkan Kabinet, Parlemen, dan Peradilan dari Korupsi, Kolusi, dab Nepotisme.
3. Evaluasi dan pecat seluruh menteri dan wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai Komisaris BUMN dan Ketua Umum Partai Politik.
4. Cabut segala tunjangan fantastis menteri, wakil menteri, direksi, dan Komisaris BUMN.
5. Pecat Kapolri dan laksanakan reformasi kepolisian secara menyeluruh.
6. Revisi UU TNI dan hentikan pembangunan Kodam yang memperkuat watak militeristik rezim.
7. Tolak kenaikan pajak terhadap rakyat miskin dan tolak efisiensi anggaran pendidikan, kesehatan, dan pertahanan, sesuai dengan amanat Konstitusi UUD 194T NKRI.
8. Wujudkan reforma agraria sejati dan turunkan harga pangan.
9. Bangun industri nasional dengan jalan landeform sejati.
10. Adili Jokowi dan makzulkan Gibran.
sumber : Mg162