REPUBLIKA.CO.ID, ACEH TAMIANG -- Sejak awal bencana melanda Sumatra, Danone Indonesia hadir mendukung masyarakat terdampak. Komitmen ini bukan sekadar bantuan darurat, tetapi menjalankan nilai-nilai Danone untuk selalu hadir bersama Indonesia secara berkelanjutan.
Berdasarkan data BNPB per 22 Desember 2025, tercatat 1.090 korban jiwa, 186 orang masih hilang, dan sekitar 7.000 orang luka-luka. Total pengungsi di tiga provinsi terdampak mencapai 499.900 jiwa, dengan kerusakan lebih dari 147 ribu rumah serta ratusan fasilitas publik.
Kabupaten Aceh Tamiang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah, dengan 68 korban jiwa dan lebih dari 150.500 pengungsi. Kondisi pemulihan masih sangat menantang.
Akses jalan rusak, listrik terbatas, dan krisis air bersih membuat masyarakat harus bertahan di tenda darurat dengan keterbatasan pangan.
Di RSUD Aceh Tamiang, tenaga medis bekerja tanpa henti menangani lonjakan pasien, sementara anak-anak dan ibu hamil menjadi kelompok paling rentan terhadap risiko kekurangan gizi dan penyakit akibat lingkungan yang tidak higienis.
Setelah hadir secara langsung di Tanjung Pura dan di Tapanuli Tengah, Danone Indonesia fokus ke Aceh Tamiang.
Dukungan dijalankan berkolaborasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), mitra distributor PT Tirta Sumber Menaralestari (Medan), dan didukung Ikatan Bidan Indonesia pengurus cabang Aceh Tamiang.
Bantuan mencakup produk AQUA, nutrisi anak Bebelac siap minum, air bersih, galon AQUA, paket family kit dan hygiene kit, serta dana untuk mendukung pemulihan di lapangan.
“Kami bergerak cepat bersama masyarakat dan mitra untuk memastikan kebutuhan dasar seperti air minum dan nutrisi anak dapat terpenuhi,’’ Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia dalam keterangan Selasa (23/12/2025).
Menurut dia, ini langkah awal dan Danone Indonesia akan terus menyelaraskan bantuan sesuai kebutuhan selama masa tanggap darurat dan pemulihan berlangsung.
Selain distribusi ke pengungsian, Danone Indonesia memberikan dukungan langsung kepada RSUD Aceh Tamiang dengan menyalurkan air minum untuk mendukung operasional rumah sakit.
Perusahaan membuka dialog dengan manajemen RSUD untuk mengidentifikasi kebutuhan tambahan, termasuk dukungan air bersih, logistik dan pemulihan fasilitas kesehatan.
Sebelumnya, bantuan menjangkau Tanjung Pura (Langkat) dan Tapanuli Tengah, memastikan distribusi logistik berjalan lancar. Fokus utama tetap pada pemenuhan kebutuhan dasar: air bersih, nutrisi anak, dan dukungan pemulihan fasilitas kesehatan.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan menuturkan, sejak hari-hari pertama bencana di Aceh Tamiang, fokusnya adalah membuka akses ke daerah yang terisolir.
Selain itu, memastikan kebutuhan paling mendesak—air bersih, pangan, layanan kesehatan, serta perlindungan bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil—dapat segera terpenuhi.
‘’Kondisi di lapangan di Aceh Tamiang masih cukup sulit, banyak pengungsi bertahan di tenda darurat dengan keterbatasan logistik. Kolaborasi dengan Danone Indonesia dan dukungan mitra distributor di Medan mempercepat distribusi air minum, nutrisi anak, dan paket kebersihan ke titik pengungsian yang paling sulit dijangkau,’’ katanya.
MDMC, kata Budi, berterima kasih kepada semua relawan dan pihak yang terus bergandengan tangan dalam fase tanggap darurat dan pemulihan ini.
Vera menambahkan, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Danone ingin partisipasi dukungan kemanusiaan berjalan berkesinambungan. “Saat ini kami pun telah berkordinasi dengan pemerintah, baik lokal maupun kementerian terkait, untuk hadir dalam fase pemulihan di berbagai titik bencana di Sumatra,”ujarnya.

2 hours ago
2















































