BPS: Ekspor Naik 5,76 Persen, Nonmigas Dorong Pertumbuhan

1 day ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai US$ 27,74 miliar, atau meningkat 5,76 persen secara tahunan (year-on-year). “Peningkatan nilai ekspor April 2025 secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor nonmigas," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, kepada wartawan pada Senin, 2 Juni 2025.

Berdasarkan sektornya, ekspor migas tercatat menurun 13,38 persen atau setara US$ 1,17 miliar. Sementara itu, nilai ekspor nonmigas naik sebesar 7,17 persen dengan nilai mencapai US$ 19,57 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, secara kumulatif sepanjang Januari-April 2025, tren penurunan masih tercatat pada ekspor migas. Selama periode tersebut, total nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 87,36 miliar, meningkat 6,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor migas tercatat sebesar US$ 4,80 miliar atau turun 8,43 persen, sementara ekspor nonmigas meningkat 7,68 persen menjadi US$ 82,56 miliar.

Pudji memaparkan sejumlah komoditas nonmigas yang berkontribusi terhadap peningkatan nilai ekspor, di antaranya mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya yang naik 59,67 persen dengan andil 3,01 persen, produk kimia yang naik 57,41 persen dengan andil 1,34 persen, serta bahan kimia anorganik yang melonjak 91,35 persen dengan andil sebesar 0,84 persen terhadap total ekspor.

Adapun penurunan nilai ekspor migas terutama disebabkan melemahnya nilai penjualan gas, yang memberikan andil negatif sebesar 0,78 persen.

Dilihat berdasarkan sektor, peningkatan ekspor nonmigas sepanjang Januari-April 2025 didorong industri pengolahan dan sektor pertanian. Pudji menyebut kedua sektor tersebut sebagai pendorong utama kinerja ekspor nonmigas dengan kontribusi masing-masing sebesar 11,64 persen dan 0,84 persen.

BPS juga mencatat kinerja tiga komoditas unggulan ekspor yakni besi dan baja, batu bara, serta minyak sawit mentah (crude palm oil) dan turunannya. Sepanjang Januari-April 2025, ketiganya menyumbang sekitar 29,10 persen dari total ekspor nonmigas. Dari ketiga komoditas tersebut, besi dan baja mencatat kenaikan nilai ekspor sebesar 6,62 persen, CPO dan turunannya naik 20 persen, sedangkan batubara mengalami penurunan sebesar 19,74 persen.

Dari sisi negara tujuan, Indonesia memiliki pangsa pasar terbesar di tiga negara, yakni Cina, Amerika Serikat, dan India. Ketiganya menyumbang sekitar 40,99 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Januari-April 2025.

Nilai ekspor nonmigas ke Cina tercatat naik 7 persen dengan nilai mencapai US$ 18,87 miliar. Komoditas utama yang diekspor ke Cina meliputi: besi dan baja senilai US$ 5,86 miliar (share 31,04 persen), bahan bakar US$ 3,02 miliar (15,99 persen), serta nikel dan produk turunannya US$ 2,13 miliar (11,30 persen).

Sementara itu, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat mencapai US$ 9,38 miliar, dengan komoditas utama berupa mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta pakaian dan aksesoris lainnya (rajutan). Ekspor ke India tercatat senilai US$ 5,59 miliar. “Pada Januari hingga April 2025 ini ekspor nonmigas ke Amerika Serikat, ASEAN, dan Uni Eropa mengalami peningkatan, sementara ke India mengalami penurunan,” ujar Pudji.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |