Bolehkan Mengerjakan Sholat Dhuha secara Berjamaah?

3 hours ago 4

Home > Khazanah Tuesday, 14 Oct 2025, 00:07 WIB

Sholat dhuha sedikitnya dikerjakan dua rakaat dan sebanyak-banyaknya dua belas rakaat dengan setiap dua rakaat satu salam.

 Republika/Thoudy BadaiĀ Pelajar melaksanakan sholat dhuha. Foto: Republika/Thoudy Badai

MAGENTA -- Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi atau waktu dhuha, yakni ketika matahari sedang naik setinggi tombak atau naik sepenggalah.

Jika diukur menggunakan jam, maka waktu sholat dhuha berada pada pukul tujuh, delapan, sembilan pagi, sampai sebelum masuk waktu sholat zhuhur.

Sholat dhuha sedikitnya dikerjakan dua rakaat dan sebanyak-banyaknya dua belas rakaat dengan setiap dua rakaat satu salam. Namun, apakah sholat dhuha boleh dikerjakan secara berjamaah?

Terdapat hadis sahih yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan sholat dhuha secara berjamaah bersama sahabatnya.

Hadis pertama diriwayatkan oleh al-Bukhārī dan Muslim dari sahabat ‘Itbān bin Mālik ra.:

عَنْ عِتْبَانِ بْنِ مَالِكٍ وَهُوَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ﷺ أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أُنْكِرُ بَصَرِي وَأَنَا أُصَلِّي لِقَوْمِي، وَإِذَا كَانَتِ الْأَمْطَارُ سَالَ الْوَادِي الَّذِي بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ، فَلَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ آتِيَ مَسْجِدَهُمْ، فَوَدِدْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَنَّكَ تَأْتِي فَتُصَلِّي فِي بَيْتِي فَأَتَّخِذَهُ مُصَلًّى. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: سَأَفْعَلُ إِنْ شَاءَ اللهُ. قَالَ عِتْبَانُ: فَغَدَا عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَأَبُو بَكْرٍ حِينَ ارْتَفَعَ النَّهَارُ، فَاسْتَأْذَنَ فَأَذِنْتُ لَهُ، فَلَمْ يَجْلِسْ حَتَّى قَالَ: أَيْنَ تُحِبُّ أَنْ أُصَلِّيَ مِنْ بَيْتِكَ؟ فَأَشَرْتُ إِلَى نَاحِيَةٍ مِنَ الْبَيْتِ، فَقَامَ النَّبِيُّ ﷺ فَكَبَّرَ، فَقُمْنَا وَرَاءَهُ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ. [متفق عليه]

“Diriwayatkan dari ‘Itbān bin Mālik, bahwa ia berkata: Wahai Rasulullah, penglihatanku telah lemah dan aku menjadi imam bagi kaumku. Bila hujan turun, lembah di antara aku dan mereka teraliri air sehingga aku tidak dapat ke masjid. Aku ingin engkau datang ke rumahku dan sholat di tempat yang dapat kujadikan mushalla. Rasulullah Saw bersabda: ‘Akan kulakukan insya Allah.’ Keesokan harinya Rasulullah Saw datang bersama Abu Bakar. Beliau berdiri dan bertakbir, maka kami pun berdiri di belakang beliau. Beliau sholat dua rakaat lalu mengucapkan salam.” (HR. al-Bukhārī dan Muslim).

Hadis lain juga menegaskan bahwa sholat itu dilakukan pada waktu dhuha, dan para sahabat ikut di belakang beliau:

عَنْ عِتْبَانَ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ صَلَّى فِي بَيْتِهِ سُبْحَةَ الضُّحَى، فَقَامُوا وَرَاءَهُ فَصَلَّوْا بِصَلَاتِهِ. [رواه أحمد والدارقطني وابن خزيمة]

“Diriwayatkan dari ‘Itbān bin Mālik, bahwa Rasulullah Saw melaksanakan sholat di rumahnya pada waktu dhuha. Maka para sahabat pun berdiri di belakang beliau dan melaksanakan salat dengan sholat beliau.” (HR. Ahmad, ad-Dāruquthni).

Dua hadis ini menunjukkan bahwa sholat dhuha boleh dilakukan secara berjamaah, sebab Nabi Muhammad SAW sendiri pernah melakukannya.

BACA JUGA: Apa Hukumnya Meninggalkan Sholat Jumat karena Pekerjaan?

Sumber: Laman resmi Muhammadiyah
Editor: Emhade Dahlan

Image

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |