Apakah Vasektomi Bisa Menyebabkan Impoten?

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kontrasepsi permanen dapat dilakukan laki-laki dengan metode vasektomi. Metode ini nantinya akan memotong atau menutup saluran sperma sehingga saat sedang ejakulasi yang keluar hanyalah air mani, tidak dengan sperma. Untuk melakukan prosedur sederhana ini, nantinya pasiean akan mendapatkan anastesi lokal dan berlangsung kurang lebih selama 20 menit.

Dikutip dari Healthline, pelaksanaan vasektomi bahkan tidak akan membutuhkan jahitan. Dokter yang bertanggung jawab nantinya hanya akan menemukan aliran sperma (vas deferens) dan membuat lubang, sehingga aliran ini bisa diikat. Prosedur ini juga diklaim memiliki tingkat keberhasilan pencegahan kehamilan yang tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sayangnya, vasektomi tidak bisa dilakukan dengan mudah karena masih ada bayang-bayang mitos pelaksanaan vasektomi. Saat sudah melakukan vasektomi, masyarakat umumnya percaya bahwa vasektomi akan menyebabkan impotensi.

Impotensi atau yang secara medis dikenal sebagai disfungsi ereksi merupakan kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk melakukan, mencapai, ataupun mempertahankan ereksi saat melakukan aktivitas seksual. Penyebab impotensi bisa beragam, stres dan kecemasan bisa menjadi salah satu faktornya. Faktor penyakit seperti diabetes ataupun tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan impotensi. 

Di lain sisi, adanya gangguan hormon juga menyebabkan adanya impotensi. Kondisi gangguan hormon inilah yang dianggap kebanyakan masyarakat terjadi pada pria setelah melakukan vasektomi.

Padahal, dilansir dari WebMD, vasektomi sama sekali tidak akan mempengaruhi hormon pria, gairah seksual, kemampuan ereksi, atau orgasme. Menggunakan kontrasepsi permanen seperti vasektomi hanya akan menghentikan aliran sperma, bukan aliran kerja hormon apalagi aliran darah. 

Karena itu, hormon testosteron yang dimiliki oleh pria tidak akan mengalami masalah sedikit pun. Hanya saat sedang melakukan ereksi, pria hanya akan mengeluarkan air mani tanpa sperma, walaupun sperma itu tetap diproduksi oleh tubuh. 

Nantinya, setelah vasektomi, sperma yang diproduksi oleh tubuh akan diserap oleh tubuh kembali dan ini bersifat aman. Sebagian besar pria yang sudah melakukan vasektomi, seminggu setelah prosedur terlaksana, mereka sudah kembali melakukan aktivitas seksual. 

Bahkan, setelah prosedur vasektomi, prosedur ini juga membantu para pasien yang menjalaninya untuk mendapatkan kualitas seksual yang jauh lebih baik dan terhindar dari kehamilan yang tidak direncanakan. 

Dikutip dari Healthline, vasektomi juga tidak akan merusak organ seksual dan tidak menghambat maskulinitas seseorang. Vasektomi nantinya hanya akan memberikan rasa nyeri sedikit di daerah testis dan ini juga jarang dialami oleh para pasien. Nantinya, pasien hanya perlu mengunjungi dokter kembali setelah 3 bulan untuk mengecek kadar air maninya. 

Vasektomi seluruhnya menjadi prosedur yang aman dan tidak membahayakan orang yang akan melakukannya. Namun, jika Anda masih bingung apakah vasektomi memang tidak memberikan dampak impoten, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |