8 Fakta Final Copa del Rey 2024/2025 yang Dimenangi Barcelona

10 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona berhasil menjuarai Cop del Rey 2024/2025. Mereka mengalahkan Real Madrid dengan skor 3-2 dalam laga El Clasico di babak final yang tersaji di Stadion de la Cartuja, Sevilla, Minggu dinihari, 27 April 2025.

Pertandingan ini berlangsung hingga babak perpanjangan waktu. Barca unggul lebih dulu melalui Pedri. Real Madrid membalikkan kedudukan berkat gol Kylian Mbappe dan Aurelien Tchouameni. Setelah menyamakan kedudukan lewat gol Ferran Torres, Barca memastikan kemenangan lewat gol Jules Kunde di babak tambahan waktu.

Ada sejumlah data dan fakta dari laga final dan keberhasilan Barcelona menjuarai Copa del Rey 2024-2025, seperti dikumpulkan dari laman La Liga, Marca, dan Football Espana. Simak di bawah ini:

1. Barcelona Pertajam Rekor

Keberhasilan ini mengantar Barcelona makin kokoh sebagai raja Copa del Rey. Mereka meraih gelar ke-32 di ajang ini, dari 43 kali final. Mereka unggul dari Athletic Bilbao (24 gelar) dan Real Madrid (20 gelar).

2. El Clasico di Final

Ini menjadi kedua kalinya Barcelona dan Real Madrid harus tampil hingga babak tambahan di sebuah laga final. Sebelumnya kedua tim juga harus tampil hingga babak tambahan pada laga final Copa del Rey musim 2010-2011. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut catatan Opta, pertandingan ini menjadi laga El Clasico kedelapan di final Copa del Rey. Real Madrid menang pada tahun 1936, 1974, 2011, dan 2014. Sedangkan Barcelona apda tahun 1968, 1983, 1990, dan 2025.

3. Real Madrid Inferior Musim Ini

Dalam tiga pertemuan El Clasico musim ini, Real Madrid lebih inferior. Mereka terus kalah.Sebelum kalah 2-3 di final Copa del Rey, Real Madrid kalah 0-4 di ajang La Liga, dan 2-5 di final Piala Super Spanyol.

4. Rekor Hansi Flick

Hansi Flick meraih kemenangan dalam tiga pertandingan pertama melawan Real Madrid sebagai pelatih Barcelona. Ia menjadi yang kedua setelah Pep Guardiola yang melakukannya.

5. Barcelona Kejar Treble

Hasil ini akan menjadi pukulan psikologis yang sangat besar bagi Real Madrid menjelang pertemuan El Clasico berikutnya di ajang Liga Spanyol, 11 Mei mendatang. Bagi Barcelona, trofi pertama ini akan makin memacu semangat mereka untuk meraih treble. Selain sudah memimpin di Liga Spanyol, tim asuhan Hansi Flick ini juga sudah lolos ke semifinal Liga Champions.

6. Nasib Ancelotti Tak Pasti

Kegagalan menjuarai Copa del Rey menambah spekulasi soal masa depan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid. Pria asal Italia ini belakangan gencar dikabarkan diincar Timnas Brasil. Ia juga sudah gagal di Liga Champions dan tertinggal dari Barcelona dalam persaingan berebut gelar Liga Spanyol. Apa kata dia soal masa depannya? “Saya bisa terus atau berhenti. Ini akan menjadi isu yang berkelanjutan dalam beberapa minggu mendatang,” kata dia.

7. Insiden Lempar Wasit

Babak final diwarnai insiden pelemparan es terhadap wasit, di akhir laga. Pelakunya adalah pemain Real Madrid, Antonio Rudiger, yang saat itu sudah diganti dan duduk di bangku cadangan. Rudiger melemparkan es ke arah Ricardo De Burgos Bengoetxea setelah wasit meniup peluit untuk pelanggaran Kylian Mbappe terhadap Eric Garcia. Ia juga harus ditahan rekan setimnya dan ofisial karena terlihat sangat emosional dan seperti hendak mendekati wasit di lapangan. Lucas dan satu pemain Real Madrid lain juga mendapat kartu merah seusai laga karena memprotes wasit.

8. Ferran Torres Top Skor

Ferran Torres yang mencetak salah satu gol Barcelona menjadi pemain terbaik di babak final. Gol tersebut juga mengatarnya menjadi top skor kompetisi ini. Ia menorehkan enam gol, unggul satu dari Endrick (Real Madrid) dan Julian Alvarez (Atletico Madrid).

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |