TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Vietnam Phan Van Giang mengatakan Panduan Tata Perilaku Laut Cina Selatan yang telah dirundingkan selama lebih dari dua dekade antara negara-negara anggota ASEAN dan Cina kemungkinan akan disahkan pada akhir 2025 atau awal 2026.
“Saya yakin kami akan mengadopsi Panduan Tata Perilaku untuk Laut Timur, atau yang dikenal juga sebagai Laut Cina Selatan, pada akhir 2025 atau awal 2026,” kata Phan saat berbicara dalam forum Dialog Shangri-La ke-22 di Singapura, Sabtu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Phan, setiap negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), baik yang memiliki garis pantai maupun yang tidak, perlu meninjau dan mempelajari rancangan panduan tata perilaku tersebut secara menyeluruh, kendati peninjauan itu membutuhkan waktu.
“Semakin banyak waktu yang diinvestasikan untuk mengkaji dan menyelaraskan dokumen seperti ini, maka hasilnya akan semakin efektif,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo pada April lalu juga menegaskan bahwa negara-negara ASEAN -- Thailand, Malaysia, Indonesia, Filipina, Brunei, Singapura, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar -- bersama Cina telah memiliki komitmen politik untuk mengadopsi panduan tata perilaku tersebut sebelum 2026.
Phan menekankan bahwa keberadaan panduan tata perilaku itu akan mempermudah ASEAN dan Cina dalam menyelesaikan perselisihan di Laut Cina Selatan secara langsung dan damai.
“Kami perlu segera mengadopsi mekanisme ini karena akan jauh lebih efektif dalam meredam konflik dibandingkan dengan kondisi sekarang,” ujar dia.
Ia juga menyebut bahwa panduan tata perilaku ini merupakan hasil konsensus bersama yang memerlukan kontribusi dari seluruh anggota ASEAN dan Cina.
Panduan Tata Perilaku Laut Cina Selatan dirancang sebagai mekanisme hukum untuk menyelesaikan konflik yang melibatkan kapal militer maupun sipil antara negara-negara ASEAN dan Cina.
Saat ini, Cina mengeklaim sebagian besar wilayah laut tersebut. Sementara tiga anggota ASEAN -- Filipina, Vietnam, dan Malaysia -- juga memiliki klaim yang tumpang tindih dengan klaim Cina.
ASEAN merupakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar.