Tuntunan Islam Menjaga Lingkungan

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Begitu banyak ayat yang mengatakan bahwa alam semesta, langit, bumi, dan segala isinya adalah milik Allah. Di antaranya adalah firman Allah SWT berikut ini.

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ وَاِنۡ تُبۡدُوۡا مَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اَوۡ تُخۡفُوۡهُ يُحَاسِبۡكُمۡ بِهِ اللّٰهُ‌ؕ فَيَـغۡفِرُ لِمَنۡ يَّشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنۡ يَّشَآءُ‌ ؕ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ

"Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu" (QS al-Baqarah [2]: 284).

Beberapa rumus diberikan dalam Alquran agar manusia bisa menjaga kelestarian bumi. Di antaranya adalah:

وَلَا تُفۡسِدُوۡا فِى الۡاَرۡضِ بَعۡدَ اِصۡلَاحِهَا وَادۡعُوۡهُ خَوۡفًا وَّطَمَعًا‌ ؕ اِنَّ رَحۡمَتَ اللّٰهِ قَرِيۡبٌ مِّنَ الۡمُحۡسِنِيۡنَ

"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan" (QS al-A’raf [7]: 56).

Maksud kerusakan adalah maksiat yang mencakup semua pelanggaran terhadap apa yang dilarang oleh Allah SWT, seperti zina, minum khamar, mencuri, membunuh, dan sebagainya. Lebih luas lagi maksiat dengan menggunakan kekuasaan semena-mena, sehingga terjadi kazaliman di mana-mana.

الَّذِيۡنَ طَغَوۡا فِى الۡبِلَادِ

فَاَكۡثَرُوۡا فِيۡهَا الۡفَسَادَ

"Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu" (QS al-Fajr [89]: 11-12).

Perhatikan kata "thagha" (melapaui batas) yang dihubungkan dengan kata "fasaad" (kerusakan). Bahwa apa pun yang melampaui batas akan menyebabkan kerusakan, tidak saja pada kehidupan personal, tetapi juga pada kehidupan sosial dan bahkan pada lingkungan.

Munculnya longsor di mana-mana jangan dianggap sebagai fenomena alam biasa. Hal itu tidak lain karena perilaku buruk manusia terhadap lingkungan. Di antaranya adalah penggundulan hutan yang berlebihan, pengerukan pasir besar-besaran di berbagai pantai, dan penambangan batu bara tanpa batas.

Itu semua cepat atau lambat akan menimbulkan bencana bagi lingkungan dan bahkan terhadap kemanusiaan yang ada di dalamnya.

ظَهَرَ الۡفَسَادُ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِى النَّاسِ لِيُذِيۡقَهُمۡ بَعۡضَ الَّذِىۡ عَمِلُوۡا لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (QS ar-Rum [30]: 41).

Perhatikan kata-kata yang berarti 'karena ulah tangan manusia.' Ini menunjukkan bahwa secara sistem, sebenarnya alam ini sudah rapi dan kokoh.

مَا تَرٰى فِىۡ خَلۡقِ الرَّحۡمٰنِ مِنۡ تَفٰوُتٍ‌ ؕ فَارۡجِعِ الۡبَصَرَۙ هَلۡ تَرٰى مِنۡ فُطُوۡرٍ

"Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" (QS al-Mulk [67]: 3).

Jika terjadi bencana alam di muka bumi, bisa dipastikan bahwa penyebabnya adalah ulah tangan-tangan jahil manusia. Biasanya tangan-tangan jahil tersebut digerakkan oleh hawa nafsu berupa persaingan konglomerasi karena ingin dibilang sebagai orang paling kaya di dunia atau keangkuhan kekuasaan yang ujungnya sama untuk memperkaya diri.

sumber : Hikmah Republika oleh Ustaz Amir Faishol Fath

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |