TNI AL Selidiki Dugaan Perkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh oleh Kelasi Satu Jumran

2 days ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Laut tengah menyelidiki dugaan perkosaan terhadap jurnalis Juwita sebelum korban ditemukan tewas di Jalan Trans Gunung Kupang, Kiram, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Meski rekonstruksi yang digelar Sabtu, 5 April 2025, menitikberatkan pada pembunuhan, penyidik masih mendalami kemungkinan adanya kekerasan seksual yang dilakukan pelaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady, mengatakan bahwa penyidikan terhadap dugaan rudapaksa masih berlangsung. "Untuk detailnya masih dilaksanakan kelengkapan alat bukti oleh tim penyidik, salah satunya ada pengecekan DNA," kata Wira saat dikonfirmasi.

Wira mengungkap, proses pengecekan DNA telah diajukan oleh penyidik sebagai bagian dari pengumpulan barang bukti. Namun, hasilnya belum dapat dipublikasikan karena masih dalam tahap pemeriksaan laboratorium forensik. “Motif juga masih didalami oleh tim penyidik,” ujar dia.

Rekonstruksi kasus memperagakan 33 adegan yang menggambarkan kronologi pembunuhan. Pelaku, seorang prajurit aktif TNI AL berpangkat Kelasi Satu, Jumran, memperagakan langsung tindakannya di hadapan saksi dan penyidik militer. Satu saksi kunci turut dihadirkan untuk menguatkan keterlibatan pelaku.

TNI AL menyatakan komitmennya untuk mengusut tuntas seluruh aspek pidana dalam kasus ini, baik kekerasan fisik maupun dugaan seksual. Pihak keluarga korban sebelumnya juga menuntut keterbukaan dan keadilan penuh dalam proses hukum.

Pelaku saat ini masih ditahan di Denpom Lanal Banjarmasin dan akan segera diserahkan ke Oditurat Militer setelah proses penyidikan selesai. TNI AL memastikan seluruh proses hukum akan dilakukan secara transparan dan terbuka.

Korban Juwita bersama sepeda motornya ditemukan di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu sore, 22 Maret 2025.

Sebelum penemuan jasad Juwita, Suroto, redaktur media online Newsway, menjelaskan bahwa korban sempat pamit ke keluarga untuk menemui seseorang di daerah Guntung Payung, Banjarbaru, pada Sabtu pagi, 22 Maret 2025. Menurut dia, korban dan prajurit TNI itu sempat ketemu di kawasan perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan. 

"Korban lalu memarkirkan kendaraannya di salah satu minimarket di Jalan Mistar Cokrokusumo, Cempaka, lalu diajak ke dalam mobil. Sempat ke daerah Kiram, dan terakhir ditemukan di lokasi penemuan korban," ucap Suroto, pada Rabu, 2 April 2025.

Ihwal sepeda motor korban yang sempat dititipkan di minimarket, Suroto menduga tersangka yang mengambil motor korban untuk ditaruh di lokasi korban tergeletak. "Pelaku yang bersangkutan mengambil motor ke minimarket, lalu dibawa ke lokasi kejadian," kata Suroto.

Ia belum tahu motif pembunuhan terhadap Juwita. Suroto dan keluarga korban masih menunggu keterangan resmi dari penyidik Detasemen Polisi Militer Lanal Banjarmasin. "Masih belum tahu motif sebenarnya. Isu liar yang beredar soal asmara," kata Suroto.

Namun, Suroto memastikan karya jurnalistik milik Juwita tidak pernah mendapat komplain atau keberatan dari narasumber berita. Juwita memang mengajukan status kontributor sejak enam bulan lalu karena kesibukan menuntaskan skripsi pada program studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAB). 

Diananta P. Sumedi dari Banjarbaru berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |