TEMPO.CO, Jakarta - Warga Korea Selatan akan menentukan siapa presiden mereka pada 3 Juni 2025. Pemilihan presiden baru Negeri Ginseng ini dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi melengserkan Presiden Yoon Suk Yeol.
Ada tiga kandidat utama presiden dalam pemilihan presiden ke-21 Korea Selatan. Berikut ini adalah profil singkat ketiga calon presiden utama dalam pemilu presiden Korea Selatan 2025:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lee Jae Myung (Partai Demokrat)
Lee Jae Myung, mantan gubernur Gyeonggi dan tokoh populis dari kubu liberal, kembali mencalonkan diri setelah kalah tipis dari Yoon Suk Yeol pada pemilihan presiden 2022.
Lee berada di atas angin pasca-serangan terhadap dirinya. Dia memperoleh simpati karena berani menentang kebijakan darurat militer Yoon.
Tampil mengenakan rompi antipeluru dalam kampanyenya di pusat kota Seoul, Lee menegaskan tekadnya untuk menyatukan bangsa. Dia menjanjikan kebijakan ekonomi progresif dengan fokus pada kecerdasan buatan dan industri budaya populer Korea, serta menolak pendekatan keras Amerika Serikat dalam perdagangan.
Namun, ia masih menghadapi ancaman hukum atas dugaan pernyataan palsu dalam kampanye 2022. Mahkamah Agung telah mengembalikan kasusnya ke pengadilan tinggi, meski sidang ditunda hingga usai pemilu. Survei Gallup Korea awal Mei 2025 menunjukkan dukungan sebesar 47 persen untuk Lee.
Kim Moon Soo (Partai Kekuatan Rakyat)
Kim Moon Soo, mantan Menteri Ketenagakerjaan dalam kabinet Yoon, resmi menjadi kandidat Partai Kekuatan Rakyat setelah melewati konflik internal. Meski awalnya diragukan, Kim berhasil mempertahankan pencalonannya saat mantan Perdana Menteri Han Duck-soo menarik diri dari persaingan.
Kim dikenal sebagai tokoh konservatif loyal yang menentang pemakzulan Yoon. Dalam kampanyenya, ia menjanjikan pemulihan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, serta restorasi kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
Ia juga menyuarakan pentingnya persatuan nasional dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan gejolak geopolitik. Survei Gallup pada awal Mei 2025 mencatat dukungan sebesar 33 persen untuk Kim.
Lee Jun Seok (Partai Reformasi Baru)
Lee Jun Seok, mantan ketua Partai Kekuatan Rakyat, mencalonkan diri melalui Partai Reformasi Baru. Ia sempat menjadi arsitek kemenangan Yoon pada 2022, namun kini mengambil jarak dari Kim Moon Soo dan mantan partainya.
Lee Jun Seok hadir sebagai wajah segar yang mewakili generasi muda dengan gagasan reformasi politik. Ia mengusung visi digitalisasi pemerintahan, peningkatan transparansi, serta reformasi partai sebagai solusi atas krisis kepercayaan politik. Dukungan terhadap Lee Jun Seok tercatat sebesar 9 persen menurut survei Gallup Korea.
Kandidat Lain
Selain ketiga tokoh di atas, beberapa nama lain juga muncul, meskipun belum menunjukkan kekuatan elektoral signifikan:
- Ahn Cheol-soo, politisi veteran dan pakar teknologi, kembali mencalonkan diri dengan menekankan pentingnya inovasi dan kecerdasan buatan.
- Oh Se-hoon, wali kota Seoul, dan Hong Joon-pyo, wali kota Daegu, juga disebut-sebut, meski hanya memperoleh 2–4 persen dukungan dalam survei.
- Han Duck-soo, penjabat presiden saat ini, sempat menyatakan niat mencalonkan diri, namun akhirnya mundur setelah tidak mendapatkan dukungan penuh dari internal partai.
Dicky Kurniawan MP dan Sita Planasari turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Salah Kaprah Mewujudkan Candi Borobudur yang Inklusif