Studi di Prancis Ini Ungkap Pelecehan terhadap Ibu Melahirkan di Rumah Sakit

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Pelecehan seksual di ruang layanan kesehatan yang belum lama ini ramai menjadi pemberitaan di Tanah Air diduga terjadi pula di negara lain. Sebuah studi di Prancis, misalnya, mengungkap secara spesifik bahwa 24,8 persen perempuan di negara itu pernah mendapatkan perlakuan tidak hormat dari tenaga medis ketika sebelum, saat, dan setelah proses persalinan.

Studi itu melibatkan responden total sebanyak 7.332 perempuan. "Jadi seperempat perempuan yang melahirkan di Prancis merasa bahwa mereka mengalami perawatan yang tidak sopan selama persalinan dan/atau perawatan pascapersalinan,” bunyi hasil dalam studi tersebut yang dipublikasi oleh jurnal open-access Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica dikutip pada Rabu, 7 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Riset itu menilai frekuensi dan faktor penentu perkataan, gerak tubuh, dan sikap profesional yang dianggap tidak sopan oleh perempuan selama persalinan dan perawatan pascapersalinan. Tim penelitinya melakukan studi observasional kuantitatif nasional menggunakan basis data Enquête Nationale Périnatale (ENP) 2021 berdasarkan populasi. Di dalamnya tersedia sampel representatif perempuan yang melahirkan di Prancis metropolitan dan mencakup tindak lanjut dua bulan pascapersalinan.

Hasilnya terungkap bahwa perlakuan tidak hormat sebagian besar terjadi selama perawatan pascapersalinan, yakni sebesar 49 persen. Sedangkan 16,6 persen yang melaporkan hal itu terjadi selama proses persalinan. Ada 14,0 persen di mana perlakuan tidak hormat dialami baik selama persalinan maupun saat pemulihan sesudahnya. Sementara 3,6 persen melaporkan telah mengalami perlakuan tidak hormat selama perawatan sebelum (pemasangan epidural), selama, dan pascapersalinan.

Tim peneliti melakukan wawancara tatap muka terhadap responden, serta memberikan kuesioner yang diisi melalui e-mail atau dijawab melalui telepon. Selain itu juga memberi kuesioner kepada kepala unit perawatan persalinan bersangkutan. Menurut tim peneliti, dalam analisis berbasis populasi nasional ini, seperempat responden melaporkan kata-kata, isyarat, atau sikap yang mengejutkan, menyinggung, atau membuat merasa tidak nyaman dari tenaga kesehatan selama persalinan dan/atau perawatan pascapersalinan.

Pada sisi perawatan yang tidak sopan, sebagian besar melibatkan kata-kata dan sikap, terutama selama perawatan pascapersalinan. Adanya perlakuan perawatan yang tidak hormat lebih mungkin dilaporkan oleh perempuan berpendidikan tinggi, yang telah menghadiri kelas pendidikan persalinan, atau menyatakan harapan untuk kelahiran.

Namun kemungkinan harapan perempuan itu sendiri tentang kelahiran juga berhubungan dengan persepsi perawatan yang tidak hormat. “Di Belanda, Van der Pjil et al. menemukan perempuan yang berpendidikan tinggi melaporkan lebih banyak rasa tidak hormat dan pelecehan seksual selama persalinan,” tulis dalam artikel tersebut.

Tim peneliti menyadari bahwa analisis mereka memiliki keterbatasan, mengingat tujuan ENP adalah untuk mengevaluasi perubahan dari waktu ke waktu dalam banyak indikator perinatal. Pertanyaan yang digunakan dalam analisis sekunder ini mengenai kata-kata, gerakan, atau sikap yang mengejutkan, menyinggung, atau membuat perempuan merasa tidak nyaman juga bersifat tertutup. “Sehingga membatasi kemampuan kami untuk mengetahui dengan tepat apa yang mereka anggap tidak pantas,” tulis tim peneliti.

Selain itu, pertanyaan yang diajukan kepada responden berfokus pada ingatan dan tafsir berdasarkan subyektivitas individu. Sehingga penilaian mereka bukan berdasarkan pada apa yang sebenarnya dikatakan atau dilakukan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |