Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Kanal
MNC Portal
Live TV
MNC Networks
Senin, 26 Mei 2025 - 03:50 WIB
Randy Fine menyerukan Gaza dibom nuklir sama seperti Hiroshima dan Nagasaki. Foto/X/@VoteRandyFine
WASHINGTON - Randy Fine, anggota DPR dari Partai Republik menyerukan agar Gaza "dibombardir dengan nuklir" seperti yang dilakukan AS terhadap Hiroshima dan Nagasaki. Dia juga mengatakan bahwa "Palestinaisme" adalah "jahat" dalam pernyataan genosida di Fox News setelah penembakan dua pekerja kedutaan Israel.
Ketika ditanya tentang pembunuhan dua pekerja kedutaan di Washington, D.C., Randy Fine melontarkan omelan, menyerukan kekerasan tanpa hambatan terhadap warga Palestina dan gerakan untuk hak-hak Palestina.
Ketika ditanya tentang negosiasi yang macet antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri genosida Israel di Gaza, Fine mengatakan bahwa satu-satunya solusi adalah perang nuklir — dan lebih banyak lagi kematian warga sipil yang mengerikan.
"Kita mengebom Jepang dua kali untuk mendapatkan penyerahan tanpa syarat. Di sini juga harus begitu," lanjut sang Republikan. "Ada sesuatu yang sangat, sangat salah dengan budaya ini dan itu harus dikalahkan." Bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki menewaskan antara 100.000 hingga 200.000 warga sipil, dan menyebarkan radiasi yang menyebabkan penyakit yang masih menyerang para penyintas hingga kini.
Siapa Randy Fine? Anggota DPR AS yang Meminta Gaza Dibom dengan Nuklir seperti Hiroshima dan Nagasaki
1. Konservatif yang Berapi-api
Melansir AP, Fine dikenal karena sikapnya yang konservatif secara sosial dan pendekatannya yang agresif terhadap politik. Sebagai pembela Israel yang gigih, dia menerima julukan "Hebrew Hammer."
Fine juga mendukung beberapa proposal paling kontroversial di negara bagian itu, dengan ikut mensponsori sebuah RUU yang membatasi diskusi gender dan seksualitas di sekolah umum, sebuah tindakan yang oleh para kritikus disebut sebagai undang-undang "Jangan Katakan Gay".
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Infografis
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS