REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmennya untuk membangun sumber daya manusia unggul melalui program Sekolah Rakyat, yang menjadi langkah nyata dalam memutus rantai kemiskinan struktural di Indonesia.
Program ini menjadi salah satu capaian strategis pada satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran dengan fokus utama pada pembangunan manusia dan pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh anak bangsa.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini telah menunjukkan hasil menggembirakan.
“Sebanyak 166 Sekolah Rakyat sudah beroperasi. Ini luar biasa. Saya berterima kasih kepada menteri-menteri yang terkait,” ujar Presiden Prabowo.
Ia menjelaskan bahwa dari target awal 100 sekolah, pemerintah berhasil melampaui sasaran dengan mendirikan 166 Sekolah Rakyat yang mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK, dan telah menampung 15.945 siswa dari keluarga miskin ekstrem.
Presiden menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
“Anak orang miskin atau cucu orang miskin tidak harus menjadi miskin. Kita harus berani memutus rantai kemiskinan dan tidak menyerah pada keadaan,” tegasnya.
Program ini tidak hanya memberikan pendidikan setara SD, SMP, dan SMA, tetapi juga menanamkan karakter, keterampilan vokasi, serta nilai-nilai kebangsaan.
“Orang-orang yang paling bawah sering kali tidak terlihat. Sekolah Rakyat hadir agar penderitaan mereka tidak diabaikan,” ujar Presiden Prabowo.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menambahkan bahwa pelaksanaan program ini terus berjalan secara progresif di berbagai daerah.
“Jadi pada intinya program Sekolah Rakyat ini yang diinisiasi Bapak Presiden, tahun ini 165 sekolah sudah berjalan dan akhir tahun ini akan diresmikan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menegaskan bahwa arah kebijakan Prabowo–Gibran berfokus pada pembangunan manusia secara menyeluruh.
“Program yang dilakukan Bapak Prabowo–Gibran selama setahun ini semuanya secara holistik untuk memastikan pembangunan kualitas SDM menuju 2045 bisa terlaksana,” kata Isyana.
Ia juga menekankan perhatian besar pemerintah terhadap anak-anak kurang mampu melalui program pendidikan yang adil dan merata.
“Ada sekolah rakyat untuk anak kurang mampu agar bisa mengakses sekolah secara gratis. Mereka tinggal di asrama hingga makan ditanggung pemerintah,” ungkapnya.