TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan isu utama dalam negosiasi yang sedang berlangsung dengan Ukraina ialah kemungkinan penandatanganan perjanjian potensial. Peskov mengonfirmasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan daftar syarat untuk gencatan senjata yang akan segera diserahkan kepada Ukraina.
"Memang, (delegasi Rusia dan Ukraina) sepakat (pada pertemuan hari Jumat di Istanbul) untuk bertukar daftar syarat gencatan senjata. Pekerjaan sedang berlangsung. Rusia akan mempersiapkan dan menyampaikan daftar tersebut, dan akan dipertukarkan dengan Ukraina," kata Peskov dalam konferensi pers di Moskow pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Anadolu, Peskov menolak untuk mengungkapkan persyaratan spesifik apa pun yang sedang dibahas. Dia menekankan bahwa negosiasi masih berlangsung dan harus dilakukan secara tertutup.
Ketika ditanya tentang kemungkinan pertemuan antara presiden Rusia dan Ukraina, permintaan yang diajukan oleh Kyiv, Peskov mengatakan pertemuan tersebut dapat terjadi jika kemajuan dicapai dalam negosiasi.
"Kami menganggap hal itu mungkin, tetapi hanya sebagai hasil kerja delegasi dan setelah kesepakatan dicapai. Pada saat yang sama, masalah mendasar bagi kami adalah siapa sebenarnya yang akan menandatangani perjanjian ini atas nama Ukraina," ujarnya.
Masa jabatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berakhir pada 20 Mei 2024, tetapi pemilihan presiden 2024 di Ukraina dibatalkan, dengan alasan darurat militer dan mobilisasi umum.
Pada 25 Februari, anggota parlemen Ukraina, Verkhovna Rada, mengeluarkan resolusi yang mendukung perluasan kekuasaan Zelensky setelah pemungutan suara pertama sehari sebelumnya gagal.
Peskov juga mengatakan bahwa tidak ada kontak antara Rusia dan Amerika Serikat setelah pembicaraan Istanbul minggu ini. Namun, dia berjanji untuk memberi tahu publik jika percakapan antara presiden Vladimir Putin dan Donald Trump dijadwalkan.
Mengenai masa depan perundingan damai, Peskov mendesak semua pihak untuk fokus pada pelaksanaan perjanjian yang telah dicapai. Dia menekankan pentingnya melaksanakan langkah utama pertama, yakni pertukaran 1.000 tawanan perang dari masing-masing pihak.
Menanggapi kritik Zelensky terhadap delegasi Rusia, khususnya klaimnya bahwa tingkat delegasi tidak cukup tinggi, Peskov mengatakan Moskow tidak berencana untuk mengubah tim negosiasinya. Dia mencatat bahwa perundingan baru saja dimulai kembali.
Setelah lebih dari tiga tahun dialog ditangguhkan, Rusia dan Ukraina melanjutkan perundingan damai langsung di Istanbul pada Jumat, 16 Mei 2025.
Pembahasan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk melakukan pertukaran tawanan terbesar sejak dimulainya konflik dan untuk mulai bertukar proposal tentang bagaimana gencatan senjata potensial dapat disusun dan dilaksanakan.