Rumah Gubuk di Banjar yang Dihuni 11 Orang Nyaris Ambruk, Bos Koi Bantu Perbaikan b

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR-- Kisah pilu terjadi pada keluarga Kar’an dan Tati di Dusun Cibeureum, Desa Balokang, Kota Banjar, Jawa Barat, yang bertahan hidup di rumah reyot nyaris ambruk bersama 11 jiwa. Namun, sebelum hal buruk terjadi, kepedulian sosial datang dari sosok tak terduga yaitu Hartono Soekwanto, seorang pengusaha asal Bandung yang dikenal sebagai 'Bos Koi'.

Menurut Kar'an (64 tahun), selama lebih dari tiga tahun, ia dan istrinya bernama Tati (61 tahun) telah menghuni gubuk darurat tersebut. Gubuk itu, didirikan di atas tanah milik orang lain dengan bahan seadanya seperti kayu bekas dan bilik bambu. Di dalamnya, 11 anggota keluarga tidur di lantai tanah dan berjuang keras untuk bertahan hidup.

“Kadang kami hanya makan singkong. Kalau ada uang, beli beras. Kalau tidak, ya makan apa yang ada,” ujar Kar'an, belum lama ini.

Ia mengaku sedih melihat anak dan cucunya hidup dalam serba kekurangan. Bantuan beras dari pemerintah yang sempat mereka terima pun telah terhenti selama beberapa bulan terakhir.

Sementara menurut Hartono Soekwanto, ia tergerak untuk membantu setelah membaca berita dan unggahan media sosial mengenai kondisi memprihatinkan keluarga Kar’an. Tanpa menunggu lama, ia mendatangi lokasi. Hatinya pun, tak kuasa menahan haru saat melihat langsung gubuk berdinding bilik bambu lapuk, beratap bocor, yang menjadi tempat berlindung tiga keluarga yang hidup berdesakan.

“Aduh Bapak, Ibu, saya khawatir melihat rumahnya. Izin saya bangunkan rumah ya. Sekarang lebih baik tinggal di kontrakan dulu sambil menunggu rumah selesai,” ujar Hartono kepada keluarga Kar’an pada Rabu (22/10/2025).

Hartono langsung menyewakan kontrakan agar keluarga Kar’an, Tati, anak, dan cucu mereka bisa tinggal dengan aman dan nyaman selama proses pembangunan rumah baru berlangsung.

“Saya sekarang merasa lega rumah lama yang nyaris sudah dirobohkan, rumah baru kita bangun, untuk sementara agar tenang Ibu dan bapak tinggal di kontrakan dulu selama proses pembangunan,” katanya.

Menurut Hartono, ia akan terus bergerak untuk tebar kebahagian bagi warga yang memang benar-benar membutuhkan bantuan. “Saya ingin menebar kebaikan. Semoga mereka bisa sukses dan suatu hari juga bisa membantu orang lain,” katanya,

Untuk diketahui pembangunan ini merupakan sinergi kebaikan. Baznas Kota Banjar yang memberikan bantuan awal sebesar Rp10 juta melalui program rumah tidak layak huni (Rutilahu), dan Hartono Soekwanto sebanyak Rp 25 juta dan Jabar Bergerak sebagai fasilitator. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |