TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI melalui anak usahanya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter, resmi mengoperasikan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru seri CLI-125 mulai Ahad, 1 Juni 2025, guna memperkuat layanan angkutan perkotaan dan kawasan transit Commuter Line Jabodetabek.
Vice President (VP) Public Relations KAI Anne Purba mengatakan dua rangkaian KRL dialokasikan ke lintas Bogor, sedangkan satu rangkaian ke lintas Cikarang. “Keduanya merupakan koridor dengan tingkat kepadatan penumpang yang tinggi,” kata Anne dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 2 Juni 2025, seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun sebelumnya, Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan menuturkan pihaknya secara bertahap mendatangkan sarana KRL baru dari PT Industri Kereta Api atau PT Inka (Persero) dan CRRC Qingdao Sifang. Terkini, KCI kembali mendatangkan train set (TS) atau rangkaian ke-6 dan ke-7 dari CRRC pada Jumat, 23 Mei 2025.
“Hingga saat ini, KAI Commuter telah mendatangkan sarana KRL baru sebanyak 8 rangkaian KRL baru. Setiap rangkaian ini terdiri dari 12 unit kereta atau total sebanyak 96 unit kereta,” ucap Leza di Jakarta, Sabtu, 31 Mei 2025.
Lantas, seperti apa profil CRRC Qingdao Sifang?
Profil CRRC Qingdao Sifang
Melansir laman resminya, CRRC Qingdao Sifang adalah anak perusahaan CRRC Corporation. Perusahaan tersebut merupakan basis dari research and development (R&D) utama kereta api berkecepatan tinggi di Cina, produsen kereta api antarkota-regional-perkotaan, dan basis ekspor angkutan kereta api.
CRRC Qingdao Sifang telah mendirikan 10 lembaga R&D dan pengujian nasional, termasuk Pusat Penelitian Teknologi Rekayasa Nasional untuk Perakitan EMU (Electric Multiple Unit) Berkecepatan Tinggi. Selain itu, pusat penelitian juga didirikan di Jerman, Britania Raya, dan Thailand.
Produk angkutan kereta api CRRC Qingdao Sifang telah diekspor ke lebih dari 30 negara. Beberapa produk dari perusahaan tersebut, yaitu KRL CR400AF “Fuxing” yang mampu melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam dan prototipe KRL CR450AF dengan kecepatan 400 kilometer per jam.
Sejarah CRRC Qingdao Sifang
Adapun CRRC Qingdao Sifang sebelumnya bernama Sifang Locomotive Works yang berdiri pada 1900. Pada 1914, Jepang menduduki Sifang setelah menginvasi Qingdao. Lalu pada 1923, Pemerintah Beiyang berhasil mengambil alih perusahaan.
Namun, pada 1938, Jepang kembali menduduki Sifang, lalu diambil lagi oleh Pemerintah Kuomintang pada 1945. Pada Juli 1952, pabrik Sifang berupaya untuk memproduksi lokomotif uap pertama di Cina, yang diberi nama “1 Agustus”. Sejak saat itu, Sifang berkontribusi pada industri perkeretaapian Tiongkok, seperti gerbong penumpang pertama dan gerbong tingkat pertama.
Pada 1970-an, Sifang mulai mengekspor lokomotif dan gerbong penumpang dalam jumlah besar. Dalam satu dekade, perusahaan telah mengirimkan lokomotif ke jalur kereta api di Tanzania-Zambia, Albania, Vietnam, hingga Pakistan.
Pada 1989, Sifang menjadi salah satu dari 500 perusahaan industri nasional terbesar. Lalu pada 1990, perusahaan dipromosikan menjadi perusahaan nasional kelas dua. Sejak awal 2001, Sifang memulai reformasi kepemilikan saham ke dalam CRRC Group.