Profil Carlo Ancelotti yang Bakal Latih Timnas Brasil setelah Real Madrid

7 hours ago 1

Carlo Ancelotti akan meninggalkan Real Madrid akhir musim ini, pertandingan melawan Real Sociedad jadi laga perpisahannya.

13 Mei 2025 | 16.49 WIB

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti. Doc. Real Madrid.

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti. Doc. Real Madrid.

TEMPO.CO, Jakarta - Carlo Ancelotti bakal menjadi pelatih timnas Brasil. Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) telah mengumumkan kabar tersebut kendati Real Madrid belum mengumumkan secara resmi perpisahannya dengan juru taktik asal Italia itu.

Ancelotti sebenarnya masih memiliki kontrak satu musim lagi bersama klub raksasa Spanyol itu, tetapi Los Blancos yang tanpa gelar musim ini membuatnya sulit bertahan. Mantan pemain Real, Xabi Alonso, yang telah mengumumkan bakal berpisah dari Bayer Leverkusen, disebut-sebut sebagai penerusnya di Santiago Bernabeu.

Setelah meraih kejayaan dalam dua musim bersama Real Madrid pada periode keduanya, Ancelotti akan meninggalkan tim dengan rentetan performa yang kurang menyenangkan. Tersingkir di perempat final Liga Champions, gagal meraih gelar Copa del Rey setelah dikalahkan Barcelona di final, lalu kalah keempat kalinya di El Clasico dalam semua kompetisi pada lanjutan LaLiga pada Minggu, 11 Mei 2025.

Kekalahan di terakhir itu membuat Barcelona semakin dekat dengan gelar LaLiga musim ini. Sebab, mereka yang kini memimpin klasemen sudah unggul tujuh poin dengan tiga pertandingan tersisa musim ini. Apabila Real Madrid kalah saat menjamu Mallorca pada pekan ke-36 pada Kamis dinihari WIB, 15 Mei nanti, tim asuhan Hansi Flick dipastikan juara. 

CBF menyebut Ancelotti akan meninggalkan Madrid setelah pertandingan terakhir mereka di musim liga, melawan Real Sociedad. Dia akan mengambil alih timnas Brasil, mulai 26 Mei nanti. Ia akan menjadi pelatih asing pertama Brasil.

Dikutip dari ESPN, gajinya berkisar sekitar 197.000 dollar Amerika Serikat per minggu, lebih dari dua kali lipat dari gaji pendahulunya, Tite atau Dorival Júnior. "Mendatangkan Carlo Ancelotti untuk memimpin Brasil lebih dari sekadar langkah strategis," kata Ednaldo Rodrigues, presiden CBF. "Ini adalah pernyataan kepada dunia bahwa kami bertekad untuk kembali meraih posisi teratas di podium. Ia adalah pelatih terhebat sepanjang sejarah dan kini ia memimpin tim nasional terhebat di planet ini. Bersama-sama, kita akan menulis babak baru yang gemilang bagi sepak bola Brasil."

Pelatih asal Italia itu sejak lama digadang-gadang bakal melatih Brasil, meski beberapa kali menegaskan dirinya terlebih dahulu ingin menghabiskan kontraknya di Los Blancos hingga Juni 2026.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Profil Carlo Ancelotti

Lahir pada 10 Juni 1959 di Reggiolo, Italia, Ancelotti mengawali karier sebagai pemain sepak bola dengan bergabung ke AC Parma pada Juli 1976. Tiga tahun kemudian, sang gelandang pindah ke AS Roma dan di sana bertahan sampai Juli 1987. Berikutnya, dia hijrah ke AC Milan sampai pensiun 1992. 

Setelah tak lagi aktif bermain, Ancelotti merintis kariernya sebagai pelatih. Ia memulainya dengan menjadi asisten pelatih Arrigo Sacchi untuk timnas Italia pada Juli 1992 hingga Juni 1995. Setelah itu, ia menjadi pelatih kepala klub Reggiana selama satu tahun. 

Berikutnya, dia kembali ke klub lamanya, AC Parma sebagai pelatih sejak Juli 1996 hingga Juni 1998. Pada Februari 1999, dia mengasuh Juventus selama tiga tahun, sebelum ke klub terakhir yang dibelanya saat masih menjadi pemain, AC Milan. 

Rossoneri menjadi klub yang dia latih dalam durasi panjang, sejak November 2001 hingga Juni 2009. Ia berhasil meraih dua gelar Liga Champions pada musim 2002-2003 dan 2006-2007, serta beberapa trofi domestik, termasuk Coppa Italia dan Scudetto. Ia tercatat dua kali dinobatkan sebagai pelatih terbaik Serie A.

Setelah sukses bersama AC Milan, Ancelotti melebarkan karier kepelatihannya ke luar Italia. Klub di luar negaranya yang pertama kali dilatihnya adalah Chelsea. Dia memimpin ruang ganti The Blues sejak Juli 2009 hingga Juni 2011. Di Stamford Bridge, ia mempersembahkan gelar Liga Inggris dan Piala FA.

Berikutnya, Ancelotti pindah ke Prancis, melatih Paris Saint-Germain (PSG) selama dua tahun. Kedatangannya langsung memberikan dampak dengan membimbing Les Parisiens menyabet gelar Ligue 1 untuk pertama kalinya dalam 19 tahun.

Klub berikutnya yang dia tangani adalah raksasa Spanyol, Real Madrid. Pada periode pertamanya, Juli 2013 sampai Juni 1015, ia menyabet gelar Liga Champions ke-10 klub yang dikenal dengan sebutan La Decima dan juga Copa del Rey. 

Selanjutnya, Ancelotti pindah ke Jerman, menangani Bayern Munchen dari Juli 2016 hingga September 2017. Di sini, ia membawa tim asuhannya meraih gelar Bundesliga di musim pertamanya.

Setelah Bayern Munchen, Ancelotti kembali ke negaranya. Dia melatih Napoli setahun. Kemudian, dia kembali ke Inggris, menerima pekerjaan melatih Everton. Bersama klub Liga Inggris ini, ia bertahan dua musim, dan akhirnya memutuskan pergi saat Real Madrid merekrutnya lagi sebagai pelatih untuk periode keduanya, tepatnya pada Juli 2021. 

Periode keduanya bersama Real Madrid menjadi momen kejayaannya. Ia meraih 11 trofi dalam dua musim terakhir, termasuk gelar LaLiga dan Liga Champions Pada 2022 dan 2024. Ketika melatih Los Blancos ini, dia dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik FIFA 2024. Dalam dua periode, total ia meraih 15 trofi.

Ancelotti akan menjalani tantangan baru sebagai pelatih timnas Brasil mulai 26 Mei mendatang, seperti dikutip dari  Transfermarkt. Ia dijanjikan bonus sebesar 5 juta euro atau sekitar 5,56 juta dolar Amerika Serikat jika mampu membawa tim Samba itu menjadi pemenang untuk keenam kalinya di Piala Dunia 2026.

Pilihan Editor: CBF Umumkan Carlo Ancelotti sebagai Pelatih Timnas Brasil

Bagus Pribadi

Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Jeda yang mencakup olahraga dan seni.

Oke Gas, Hercules

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |