Pramono Kaget Banyak Ijazah Warga Jakarta yang Ditahan Sekolah

7 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo terkejut mengetahui banyaknya ijazah warga Jakarta yang ditahan sekolah. Ijazah-ijazah itu, kata Pramono, tidak bisa diambil oleh siswa karena masih menunggak bayar biaya pendidikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pramono belum menyampaikan jumlah persis ijazah warga Jakarta yang masih ditahan sekolah. "Saya sendiri juga kaget, ternyata jumlahnya banyak banget," kata Pramono di kawasan Monumen Nasional, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu, 26 April 2025.

Pramono menyampaikan saat ini Pemerintah Provinsi Jakarta sedang melaksanakan program penebusan ijazah untuk warga Jakarta. Namun, dia berujar masih ada banyak kasus ijazah tertahan yang belum tercatat.

Menurut Pramono, kasus ijazah tertahan kebanyakan datang dari keluarga tidak mampu. "Yang seperti ini enggak boleh terjadi. Enggak boleh. Orang sekolah itu kan untuk mendapatkan ijazah," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Maka dari itu, Pramono mengklaim program pemutihan ijazah akan menjadi salah satu prioritas utamanya sebagai Gubernur Jakarta. "Untuk itu pemerintah yang hadir di sana," ujar dia.

Pada Jumat, 25 April 2025 kemarin, Pemerintah Provinsi Jakarta telah menebus ijazah milik 117 siswa yang ditahan sekolah. Program tersebut adalah bagian dari pemutihan ijazah siswa di Jakarta yang merupakan janji politik Pramono semasa Pilkada 2024.

Juru bicara gubernur Jakarta, Chico Hakim, menyebut penebusan ijazah kali ini merupakan pemutihan tahap pertama. "Telah dilaksanakan kegiatan penyerahan bantuan pendidikan penebusan ijazah tahap I kepada sebanyak 117 penerima bantuan," kata Chico melalui pesan singkat Jumat, 25 April 2025.

Kegiatan penyerahan bantuan itu berlangsung di Gedung Dinas Pendidikan Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan. Menurut Chico, nilai bantuan yang diserahkan Pemerintah Provinsi Jakarta untuk penebusan 117 ijazah yang ditahan sekolah mencapai Rp 596.422.200.

Pramono menggunakan dana zakat dari Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Provinsi Jakarta untuk menebus ijazah para siswa. Chico menyebut Baznas Bazis Jakarta dan Koordinator Baznas Bazis Tingkat Kota di Jakarta turut hadir dalam kegiatan penyerahan bantuan bersama para kepala sekolah serta penerima manfaat.

Pemerintah Jakarta selanjutnya akan menebus 250 ijazah milik siswa yang ditahan sekolah di Jakarta pada Mei mendatang. Pemutihan itu akan menjadi gelombang kedua penebusan ijazah untuk tahun ini. "Untuk tahap II dengan calon penerima manfaat lebih kurang 250 lulusan, siap diserahkan paling lambat pada minggu ke-2 bulan Mei 2025," ucap Chico.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |