Penulis Esai Konspirasi soal Prabowo Didatangi Anggota FKDM

1 week ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Penulis dan pegiat media sosial, Hara Nirankara, didatangi dua orang tak dikenal di rumahnya, di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat, 11 April 2025. Hara menyebut orang asing tersebut mempersoalkan esai konspirasi soal Presiden Prabowo Subianto berjudul ‘Presiden Tua Bangka dan Operasi Intelijen’ yang dibuat olehnya.

"Itu esai murni konspirasi alias halusinasi saya dan sudah saya kasih disclaimer," ujar Hara saat dihubungi Tempo pada Jumat malam, 11 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hara menceritakan pelaku mulanya mendatangi kediaman orang tuanya. Kepada kakak Hara, pelaku mengaku sebagai teman seprofesinya dan meminta alamat rumah Hara beserta nomor teleponnya.

Usai mendapat kontak Hara, salah seorang pelaku menelepon dan mengatakan telah berada di dekat kediaman Hara. Dia mengira orang yang meneleponnya itu adalah kurir yang akan mengantar barang ke rumahnya. Tanpa menaruh curiga Hara pun memberikan alamatnya. 

Saat kedua pelaku telah sampai di depan rumahnya, Hara baru merasa curiga. Menurut Hara mereka tidak seperti kurir karena tidak membawa keranjang barang seperti biasa. Apalagi posisi kedua pelaku berboncengan dengan satu motor. Namun, Hara tetap mempersilakan kedua pelaku tersebut untuk masuk rumahnya terlebih dahulu.

“Aku persilakan masuk, duduk, lalu aku tanya dari mana. Dia jawab dari FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat),” kata Hara.

Merujuk Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2019 Tentang Kewaspadaan Dini di Daerah, FKDM  merupakan wadah bagi elemen masyarakat untuk menjaga dan memelihara kewaspadaan dini
masyarakat. FKDM dikoordinasikan oleh Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah. Tim ini dibentuk untuk menangkal potensi ancaman atau gangguan yang berpotensi membahayakan kedaulatan NKRI. Tim ini juga bisa melibatkan lembaga intelijen. 

Setelah memperkenalkan diri, dua orang tak dikenal itu menyodorkan beberapa lembar kertas kepada Hara. Kertas-kertas itu berisi pemberitaan mengenai esai konspirasi berjudul ‘Presiden Tua Bangka dan Operasi Intelijen’ yang dibuat oleh Hara. Namun, pada halaman terakhir, Hara mendapati data pribadinya seperti alamat dan nomor telepon. “Saya tanya ‘Dapat dari mana?’ (Mereka) senyum doang,” ucap dia.

Hara yang curiga kemudian membangunkan keponakannya untuk merekam percakapan dengan dua orang tak dikenal itu. Mengetahui dirinya direkam, dua orang tak dikenal itu menjadi agresif.

Mereka mencoba merebut kertas yang telah diberikan pada Hara dan merampas telepon keponakan Hara yang digunakan untuk merekam. Kondisi yang tak terkendali itu, kata Hara, membuat dia berontak dan berteriak meminta pertolongan. “Saya berontak lalu keluar rumah sambil bilang ‘Maling, Begal!’. Tetangga pada denger dan ikutin teriak begal,” ujar Hara. Usai diteriaki maling dan begal, kedua orang tak dikenal itu pergi meninggalkan rumahnya.

Peristiwa ini juga dibagikan oleh Hara di media sosial X miliknya. Postingan itu mendapat lebih dari tiga juta penayangan di media sosial tersebut hingga Jumat malam.

Hara masih belum bisa mengonfirmasi identitas dua orang tak dikenal itu. Namun, salah seorang pengguna media sosial di X menyebut salah satu pelaku merupakan anggota Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pekalongan berdasarkan nomor telepon pelaku yang dibagikan oleh Hara di media sosialnya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |