Pedagang mengambil logam mulia yang dipilih pembeli di salah satu toko perhiasan emas di Cikini, Jakarta, Jumat (12/9/2025). Menurut sejumlah pedagang setempat, meskipun harga emas saat ini tergolong tinggi, aktivitas jual beli logam mulia maupun emas perhiasan di kawasan tersebut masih lesu. Kondisi ini diperkirakan akibat menurunnya daya beli masyarakat. Beberapa pedagang emas, selain mengandalkan penjualan di toko fisik, kini mulai merambah ke platform marketplace. Menurut mereka, penjualan melalui marketplace cukup membantu, meskipun masih didominasi oleh pelanggan tetap. Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini tercatat mengalami koreksi sebesar Rp7.000, menjadi Rp2.088.000 per gram.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas atau logam mulia bakal menembus level Rp 3 juta per gram pada November 2025. Hal itu dipengaruhi berbagai sentimen yang mendorong pasar untuk semakin beralih ke komoditas safe haven.
Mengutip Bloomberg, harga emas dunia pada Rabu (15/10/2025) sore telah menyentuh level 4.199 dolar AS per troy ons. Sementara mengutip logammulia.com, harga emas berada di level Rp 2,38 juta per gram.
Ibrahim memprediksi, harga emas dunia akan segera beranjak ke level 4.200 dolar AS per troy ons. Hingga menyentuh level resisten 4.260 dolar AS per troy ons pada bulan Oktober 2025.
“Kemudian perkiraan sampai bulan November, kemungkinan besar 4.300 dolar AS per troy ons,” ungkap Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).
Adapun, untuk logam mulia, Ibrahim memprediksi harganya berada di level Rp 2,4 juta per gram, yang segera beranjak ke posisi Rp 2,5 juta per gram sebagai resisten pertama, untuk kemudian berlanjut ke resisten kedua sebesar Rp 2,7 juta per gram pada bulan Oktober 2025.
“Di bulan November, yang mana harga emas dunianya di 4.300 dolar per troy ons, kemungkinan besar logam mulia di Rp 3 juta per gram. Kenapa? Karena ikut melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS. Itu secara teknikal,” tuturnya.